KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

Bismillah..

PROLOG

Kisah istri Abu Lahab ini tidak lepas dari kisah Abu Lahab dan sepak terjang keluarganya yang bersepakat dalam berbuat dosa.
Keluarga Abu Lahab adalah peringatan bagi keluarga muslim agar tidak berbuat seperti demikian. Keluarga yang bersepakat masuk neraka, suami istri yang bersepakat dalam permusuhan dan dosa.
Padahal Allah memerintakan kita untuk tolong menolong dalam kebaikan bukan dalam keburukan.

Surat Al Lahab adalah surat makiyyah yang diturunkan segaligus dalam satu surat. Ayat ini turun dikarenakan Abu Lahab sejak awal berusaha secara maksimal agar orang tidak masuk islam, menjauhkan orang-orang dari islam. Tapi usaha mereka sia-sia karena orang-orang beramai-ramai masuk islam.

Siapakah Abu Lahab?
Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza.  Dari pemberian namanya saja sudah salah, arti namanya adalah hamba uzza (uzza adalah salah satu berhala yang disembah oleh penduduk musyrikin makkah). Nama ini sekaligus adalah bermakna kebohongan karena uzza tidak punya hamba, karena uzza hanya sebuah patung.

Itulah mengapa surat setelah Al Lahab adalah surat Al Ikhlas, Allah ingin memberikan penegasan bahwa sebuah kesalahan mengamba pada uzza.

AlQur'an tidak menyebut nama asli Abu Lahab karena makna namanya yang salah, sehingga dikhawatirkan jika orang tidak memahami isi surat tersebut orang akan mengira bahwa dibolehkan menghamba pada uzza.

Abu lahab adalah kunyah (panggilan kepada seseorang untuk penghormatan, memuliakan, dan menghaluskan panggilan). Pemberian kunyah adalah kebiasaan orang-orang shalih terdahulu untuk memuliakannya.

Lalu, apakah ketika Allah memakai kunya Abu Lahab itu berarti Allah memuliakan dia?

Lahab tidak hanya bermakna bergejolak, tapi ia juga bermakna berkilau. Karena Abu Lahab adalah orang yang tampan dengan kulit kuning berkilau makanya dia diberi kunyah Abu Lahab.

Lantas mengapa Allah masih memuji dengan memakai kunyah Abu Lahab?
Pertama, Allah puji ia kemudian Allah jatuhkan berkali-kali (dijatuhkan sejatuh-jatuhnya) sampai tidak tersisa sedikitpun kebaikan pada dirinya.
(dijatuhkan dengan kata yang sama, Lahab yang bermakna bergejolak).

Pelajaran :
Seseorang yang memusuhi islam akan dihilangkan kebaikan pada dirinya sampai tidak tersisa dan dikenal.

KISAH ABU LAHAB DAN ISTRINYA DALAM SURAT AL LAHAB

🌸 QS. Al-Lahab :1
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.

تَبَّ : celaka /binasa

Ayat 1 ini bentuknya seperti syair. Menurut masyarakat arab syair itu lebih tajam daripada pedang (kehinaan yang diperoleh lebih besar daripada ditebas dengan pedang).
Apalagi ketika ayat ini turun Nabi membacakannya dengan berdiri di bukit sofa, sehingga terdengar oleh banyak orang yang bukan hanya masyarakat makkah tapi juga pada pedagang yang datang dari luar makkah. Dan karena ayat ini seperti syair bisa jadi ketika mereka pulang ke tempatnya masing-masing mereka akan menghafalnya dan menceritakan pada kaumnya.
Inilah yang paling menambah kehinaan bagi Abu lahab dan Istrinya sehingga semakin marahlah keduanya.

Apakah yang celaka hanya tangan Abu Lahab saja?

Tidak, seluruh bagian tubuh Abu Lahab akan celaka (bermakna celaka secara keseluruhan) . Ungkapan 'tangan' ini adalah ungkapan khas dalam bahasa arab untuk mengungkapkan amal/usaha/karya seseorang (dalam hal ini berbagai usaha Abu Lahab dalam memusuhi islam).

🌸Qs. Al-Lahab :2
مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ

Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.

أَغْنَىٰ : makna asalnya adalah mencukupi
Tapi dalam ayat tersebut dimaknai faedah/manfaat.

Mengapa demikian?
Karena dalam surat Al Alaq Allah berfirman bahwa ada orang-orang yang disebut oleh Allah dengan اسْتَغْنَىٰ (istaghna) yang memiliki satu akar kata dengan أَغْنَىٰ yang artinya merasa cukup.

Abu Jahal merasa cukup dengan harta dan jabatannya sehingga ia berbuat sekehendaknya.
Inilah bahayanya bagi orang yang merasa cukup di dunia.

Harusnya kita selalu merasa kurang, sehingga kita selalu merasa membutuhkan Allah.

مَالُهُ : harta
وَمَا كَسَبَ : dan apa yang ia usahakan (anak)
Anak adalah hasil usaha kita.
Maka apabila punya anak usahakan ia menjadi anak yang baik, karena ketika sudah tua anak itulah hasil usaha terbaik kita. Karena anak adalah pengiring pahala saat kita meninggal.
Sedangkan anak-anak Abu Lahab (Utbah dan Utaibah)  adalah hasil usaha yang gagal dari kedua orangtuanya.

Utbah dan Utaibah adalah menantu Rasulullah. Utbah menikah dengan Ruqayyah, sedangkan utaibah menikah dengan Ummu Qulsum.

Sedangkan Abu Lahab adalah paman Nabi, ia adalah saudara dari Abu Thalib.

Abu Lahab menikah dengan Ummu Jamil, nama asli dari Ummu Jamil Adalah Auraa' binti Harb bin Umayyah.
Ummu jamil adalah saudari perempuan Abu Sufyan, ia dari keluarga kaya dan tokoh besar. Ia disebut dengan Ummu Jamil karena memiliki paras yang cantik.

Abu Lahab menikah dengan Ummu Jamil,nama asli dari Ummu Jamil Adalah Auraa' binti Harb bin Umayyah.
Ummu jamil adalah saudari perempuan Abu Sufyan, ia dari keluarga kaya dan tokoh besar. Ia disebut dengan Ummu Jamil karena memiliki paras yang cantik.

Pasangan yang sempurna secara dunia, cantik dan tampan,sama-sama dari kelurga terpandang dari tokoh Quraish. Tapi sayangnya mereka menjadi  keluarga (satu rumah) yang bersepakat dengan "Dosa".

Karena marahnya Abu Lahab dan Ummu Jamil saat surat Al Lahab diturunkan, mereka mengatakan kepada putra-putranya "Haram kepalaku dan kepalamu sampai engkau ceraikan istrimu."
Maka Utaibah berjanji pada ibunya untuk mengembalikan Ummu Qulsum kepada Rasulullah, bahkan ia setelah mengembalikan putri Rasulullah ia meludahi Rasulullah.

Kemudian Rasulullah berdoa untuk utaibah : "Aku memohon Allah supaya Dia mengirimkan Anjing untuk membunuhmu."
Dan dalam perjalanan dagang ke syam Utaibah diserang dan dimakan oleh singa.
Peristiwa ini ternyata menjadi jalan kemuliaan bagi kedua putri Rasulullah, karena pada akhirnya kedua putri Rasulullah menikah dengan Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu.

Pelajaran :
Ketika kita sabar dengan musibah Allah akan memberikan ganti yang lebih baik dari sebelumnya.
√ Harta yang dikumpulkan di dunia tidak ada gunanya di hadapan Allah.
Maka jangan letakkan harta/dunia di hatimu, tapi letakkanlah di tanganmu.

🌸QS. Al Lahab :3
سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

سَيَصْلَىٰ : masuk ke dalam
لَهَبٍ : api yang bergejolak

Abu Lahab dan Ummu Jamil nama mereka berdua sudah diabadikan masuk neraka bahkan saat mereka masih hidup.
Tiap hari senin Abu Lahab diringankan dari siksa kubur. Karena hari senin adalah hari kelahiran Rasulullah. Abu Lahab adalah orang pertama yang diberi kabar akan kelahiran Rasukullah, ia sangat bergemberi dengan kelahiran Rasulullah sehingga ia memerdekakan budaknya tsuaibah yang kemudian menjadi ibu susuan Rasulullah.

🌸QS. Al Lahab :4
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.

وَامْرَأَتُهُ : Istrinya
Imro'a bermakna istri tapi bukan pasangan, apabila kebersamaan suami istri dipasangkan dalam dosa, maka kebersamaan itu tidak pantas disebut pasangan.

حَمَّالَةَ : membawa
(makanya membawa bukan hanya sekali tapi berkali-kali)
الْحَطَبِ : kayu bakar

Ummu Jamil membawa kayu bakar tidak hanya sekali tapi berkali-kali, ia begitu sabar dalam usaha melakukan berbuatan dosanya

Pelajaran :
Allah ingatkan bahwa jangan sampai kesabaran yang dimiliki wanita adalah kesabaran dalam dosa.
(lihatlah Ummu Jamil!, ia adalah wanita terhormat dari semua sisi. Tidak pantas ia membawa kayu bakat yang seharusnya menjadi pekerjaan budak, tapi itu tetap ia kerjakan).

√ Jangan lakukan perbuatan dosa hanya untuk membalas sakit hati.

√Orang yang menghina Allah dan RasulNya akan menjadi hina tanpa ia sadari (Allah akan menghinakannya di dunia dan akhirat).

Ummu Jamil setiap hari menggotongi kayu bakar yg berduri, ditali dengan tali dilehernya. Maka secara tidak sadar ia menghinakan diri sendiri dan betapa melelahkannya ia, demi sakit hati ia bersungguh-sungguh dalam dosa.

Jangan pelihara sakit hati, apalagi berkeinginan membalas yang akan mengarah pada perbuatan dosa, karena akan berakibat:
1. Membuat hina diri bahkan tanpa disadari
2. Menyakiti/menyiksa diri sendiri
3. Melelahkan

Letakkan dunia ditangan jangan dihati agar engkau tidak sering sakit hati.

حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (pembawa kayu bakar)
Memiliki dua makna, makna sebenarnya dan makna kiasan.
Makna sebenarnya seperti yang telah diulas diatas, makna kiasan berarti orang yang suka mengadu domba (Namimah).

Maksudnya adalah kiasan bagi pengadu domba, karena Ummu Jamil adalah orang yang suka membawa berita untuk merusak hubungan sesama manusia, dan disebutkan di sini “kayu bakar”, karena ia menebarkan permusuhan dan kebencian di antara manusia sebagaimana kayu bakar menebarkan api. Adapun mengadu domba adalah gangguan yang ditujukan kepada kaum muslimin untuk merusak hubungan sesama mereka, Allah Subhaanahu Wata’aala berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Al-Ahzab: 58).

Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ. (متفق عليه)

“Tidak masuk Surga orang yang suka mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaihi).

Dalam hadits di atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan bahwa orang yang suka mengadu domba tidak akan masuk Surga, jika ia tidak masuk Surga maka tidak ada tempat baginya di akhirat kecuali di Neraka, sebab di akhirat kelak hanya ada Surga dan Neraka, maka jika ditetapkan bahwa ia tidak masuk Surga berarti tempatnya adalah Neraka.
Maka jelas bahwa istrinya Abu Lahab pasti akan masuk neraka.

🌸Qs. Al Lahab :5

فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ

Yang di lehernya ada tali dari sabut.

حَبْلٌ : tali
Tali disini memiliki dua arti :
1. Tali yang dipakai untuk menggendong kayu-kayu duri. Ini yang menyebabkan kematian ummu jamil, ia tercekik oleh tali karena gendongannya sendiri.

2. Bermakna kalung, karena Ummu Jamil kaya raya ia memiliki kalung yang besar dan harganya sangat mahal.  Ia bersumpah akan menjual kalung itu untuk mendanai apapun agar dapat menyakiti Rasulullah.

Ummu Jamil menghamburkan uang dengan percuma hanya untuk membalas sakit hatinya, ia mendanai dosanya dan menggerakkan orang untuk berbuat dosa.

Dan balasan yang akan diterima di akhirat kelak, ia akan dihukum di neraka sama persis seperti apa yang Ia lakukan selama di dunia. Tentunya hukuman di neraka lebih pedih.

Begitupun Abu Lahab, Ia mati karena penyakit menular sampai bangkai mayatnya dibiarkan 3 hari tanpa ada yg mau menguburkan bahkan anaknya sendiri, karena takut tertular.

Inilah balasan bagi mereka Mati dalam Kehinaan dan di Akhirat pun Dihinakan..

Naudzubillah..

Allahu a'lam

Ambi Ummu Salman
Depok, 04.06.17

*Resume kajian Dauroh Wanita dalam AlQur'an di masjid Darussalam, dengan Pemateri Ustadz Budi Ashari, Lc.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA

KISAH IBUNDA NABI MUSA