KISAH MARYAM BINTI 'IMRAN

PROLOG

wanita diberi kedudukan yang sangat tinggi dalam islam.
Kita bisa tengok dalam AlQur'an ada surat An-Nisa yang bertujuan untuk memuliakan wanita.
Surat An-Nur yang berarti cahaya untuk menjaga kehormatan wanita. Dan ada pula surat maryam yang mengkisahkan wanita yang sangat mulia.

Pada pembahasan kali ini, kisah maryam akan dibedah dari surat Maryam,  dimulai dari surat maryam ayat 16.

Adapun 2 hal yang menjadi landasan tema kita kali ini adalah :
1. Kaitan-kaitan antara kisah-kisah dalam surat maryam dengan kisah-kisah dalam surat sebelum surat maryam (surat Al Kahfi).

Bagaimana hubungan diantara kisah-kisah dalam dua surat tersebut?

Dalam surat Al Kahfi, terdapat kisah :
1. Kisah Ashabul Kahfi
2. Kisah pemilik kebun
3. Kisah perjalanan Nabi Musa bersama muridnya Yusya' yang kemudian bertemu dengan Nbai Khidir
4. Kisah Raja Dzulqornain yang menjelajahi bumi selama hidupnya.

Kemudian, setelah menengok kisah-kisah di atas mari kita perhatikan Ayat 9 :
"Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?"

Maka jika ada pertanyaaan diatas pakah jawaban kita? "Ya/tidak"?

Tentunya kita akan menjawab "ya".
Tapi Allah ingin memberi kisah yang lebih menakjubkan dari kisah-kisah dalam surat Al Kahfi, yaitu kisah-kisah dalam surat Maryam.

2. Tema Besar, karena setiap surat punya tema besar yang dibahas.

Kisah dalam surat Maryam terdiri dari kisah Maryam, Zakaria, dan Ibrahim.

Dan tema besar dalam surat ini adalah bahwa Allah ingin menyebutkan RahmanNya(Qs. Maryam :2)
Allah Ar Rahman paling sering disebut dalam surat maryam ini dibandingkan dakam surat yang lainnya, bahkan nama Allah Ar Rahna lebih banyak disebut diaini dari pada dalam surat Ar Rahman.

Dalam surat Maryam ini 14 kali kata Rahmat diulang, dan 4 kali dalam kata rahmat. Sehingga total 18 kali makna rahmat terulang dalam satu surat.

Tinjauan dari segi huruf :

Rahmat memakai huruf ta terbuka (ت) bukan dengan ta marbuto (ة).

Seperti kata Jannah dalam Al Qur'an hanya sekali memakai huruf ta marbuto  (ة).

Pemakaian ta terbuka pada kata Rahmat digunakai untuk Rahmat duniawi, contoh :hujan, anak, dll.
Karena Rahmat duniawi tidak hanya untuk orang beriman tetapi juga orang yang tidak beriman, mereka orang-orang yang kafir sekalipun tetap mendapat Rahmat duniawi dari Allah.

Sedangkan jika untuk rahmat akhirat, rahmat yang Allah janjikan atau belum diberikan bagi orang beriman dan juga untuk orang beriman yang sedang mendapatkan rahmat,  maka kata Rahmat ini memakai ta marbuto (ة)

Surat Maryam ini memakai ta terbuka (ت), sehingga di dalam surat ini kita akan mendapatkan hal-hal yang menakjubkan bahkan yang tidak masuk logika.

Karena dengan rahmat Allah, yang mati bisa hidup lagi.
Yang kasar bisa menjadin lembut, bahkan dengan rahmat Allah yang benci bisa saling berkasih sayang.

Ada banyak kejutan-kejutan, hal yang mustahil yang akan terjadi di surat ini.
Diantaranya Zakaria yang dapat memiliki keturunan padahal ia dalam usia senja dan istrinya mandul, maryam dapat hamil padahal ia masih dalam keadaan suci tidak tersentuh laki-laki manapun, san kurma yang gundul bisa mengeluarkan mayang dan membuahkan ruthob yang kemudian dimakan oleh maryam.

PEMBAHASAN KISAH MARYAM, MELALUI TADABBUR AYAT DALAM SURAT MARYAM

TENTANG MARYAM
Maryam, menurut sebagian kecil ahli ilmu berpendapat bahwa ia adalah seorang Nabi karena jibril pernah mendatanginya kemudian menyampaikan hikmah kepadanya.
Adapun Jumhur ulama berpendapat berbeda, bahwa maryam bukanlah seorang nabi karwna semua utusan Allah adalah laki-laki dengan dalil :
"Tidaklah Kami mengutus sebelum kamu, kecuali dari kalangan lelaki yang Kami wahyukan kepada mereka, di kalangan penduduk negeri…” (QS. Yusuf: 109).

Adapun Maryam adalah wanita yang mulia, kemulian dan kesempurnaannya telah disebutkan dalam beberapa hadist diantaranya :

"Yang sempurna dari kaum lelaki sangatlah banyak, tetapi yang sempurna dari kaum wanita hanyalah Maryam binti Imran, Asiyah binti muzahim, Khadijah binti khuwailid dan Fatimah binti Muhammad. Sedangkan keutamaan Aisyah atas seluruh wanita adalah seperti keutamaan tsarid (roti yang diremukkan dan direndam dalam kuah) atas segala makanan yang ada.” (HR Bukhari)

"Pemuka wanita ahli surga ada empat. Ia adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulallah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Khadijah binti Khawailid dan Asiyah.” (HR. Hakim dan Muslim)

Cukuplah wanita-wanita ini sebagai panutan kalian. Yaitu Maryam binti Imran, Khadijah binti khuwailid, Fatimah binti Muhammad dan Asiyah binti muzahim, istri fir’aun.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Diantara kesempurnaan Maryam dalam AlQur'an disebutkan dalam surat At-Tahrim ayat 12 :

وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ (١٢) -
"dan Maryam putri 'Imran yang memelihara kehormatannya, maka kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitabNya; dan dia termasuk orang-orang yang taat."

Menjaga kemaluan memakai kata أَحْصَنَتْ yang bermakna benteng, tidak hanya sekedar menutupi (karena memang harus dibentengi).
Maka keistimewaan Maryam adalah dalam membentengi kesucian/kemaluannya bukan hanya sekedar ditutup.

Orang yang auratnya tertutup belum tentu membentengi kesuciannya.
Apabila kemaluan terbentengi maka diri juga akan terbentengi.

"Barang siapa yang bisa menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya (lisan), dan yang ada di antara kedua pahanya (kemaluan) maka aku akan menjaminnya masuk syurga” (Muttaqun ‘alaih dari Sahl bin Saad radhiyallahu ‘anhu)

🌸QS. Maryam Ayat 16

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا
"Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam kitab (Al Qur'an), yaitu dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitul Maqdis)."

√ Al Qur'an menggambarkan cara berjalannya maryam yaitu dengan kata انْتَبَذَتْ yang berasal dari kata تَبَذ yang artinya terlempar.
Berarti cara berjalan seperti barang yang terlempar.
Ar Razi memaknai ini dengan makna maryam berjalan dengan sangat cepat.

Mengapa berjalan sangat cepat? Karena maryam sangat menjaga dirinya, ia tidak ingun bicara atau berpapasan dengan para lekaki.

√ Mengapa pergi ke arah timur?
Ada beberapa pendapat :
1. Saat itu maryam sedang haid (ketika dikisahkan jni maryam baru mengalami 2x haid dari usianya), maka maryam memilih ke arah timur untuj mandi dan bersuci.
2. Untuk menjauh dari ramainya orang yang ke baitul maqdis, sehingga ia menyepi. Yang banyak datang ke baitul maqis untuk beribadah adalah lelaki. (ia pergi dari baitul maqdis karena ia mengabdi di sana).
3. Maryam pergi ke rumah saudara perempuannya (yaitu istri zakaria), maryam di rumah zakaria tinggal di satu ruangan. Ketika zakaria datang ia harus menutup hijabnya agar tidak terlihat. Sehingga ia pernah berdoa agar diberikan tempat yang tidak perlu ia membuka dan menutup hijabnya.

🌸 Qs. Maryam Ayat 17

فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
"Lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka, lalu Kami mengutus ruh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna."

√ Tidak ada riwayat pasti dimana tempat dalam ayat ini berlansung.
Ada pendapat yang mengatakan ini berlansung di rumah zakaria. Maryan membuat hijab di rumah zakaria (maryam menjaga dirinya dengan cara yang sangat baik, meskipun seorang Nabi tidak mungkin berbuat jahat).

√ Jibril Menemui maryam bentuk manusia yang sempurna/tampan.
Jibril menemui maryam dalam rupa yang lebih tampan dari Nabi Yusuf (yang karena ketampanan yusuf ini para wanita-wanita mesir terfitnah).

Malaikat adalah simbol ketampanan, oleh karena itu Yususmf disebut seperti malaikat oleh wanita-wanita mesir. Akan tetapi, Maryam sama sekali tidak terfitnah dengan penampilan Jibril yang ketampanannya diatas Yusuf.

🌸Ayat 18
قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَٰنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا
"Dia (Maryam) berkata, "Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa."

Ini adalah kalimat pertama Maryam ketika bertemu denga Jibril.

أَعُوذُ بِالرَّحْمَٰنِ
"Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pengasih"

√ Kalimat ini dipakai karena Maryam sejak kecil terbiasa menikmati pemberian lansung dari Allah, contonya seperti makanan yang ada di mihrabnya. Ia menikmati pemberian Allah dan dapat memaknainya dengan sangat baik.

إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا
"Jika kamu orang yang bertakwa"
Karena Maryam melihat laki-laki itu bertakwa dan jika ia berlindung pada Allah maka laki-laki itu akan pergi

Kalimat maryam ini sama seperti kalimat Nabi Yusuf. Keduanya memiliki kesempatan untuk berbuat dosa, tapi mereka berlindung pada Allah dari perbuatan tersebut.

Hal ini yang sangat perlu kita ajarkan untuk diri kita dan generasi kita yaitu MEMBENTENGI KESUCIAN DAN BERLINDUNG KEPADA ALLAH.

√ Ketika Maryan menyebut kata Rahman, Jibril lansung berubah menjadi wujud aslinya. Hal ini dikarenakan jibril adalah malaikat yang oaling memahami Allah dalam sifat-sifatNya.

🌸 Ayat 19
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا

"Dia (Jibril) berkata, "Susungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci".

Ini adalah kalimat jawaban dari malaikat jibril.
Tidak ada riwayat yang pasti baik dalam AlQur'an maupun hadist mengenai proses peniupan ruh ini.
Ada 3 pendapat mengenai hal ini :
1. Ruh itu ditiupkan dalam kantong baju maryam kemudian masuk diantara kedua paha maryam
2. Ditiupkan di depan maryam, masuk ke mulut ke kerongkongan sampai turun ke bawah masuk rahim.
3. Ditiupkan lansung ke dalam bagian perutnya.

Pelajaran penting :
Jika Allah menghendaki sesuatu, Allah siapkan jalan untuk terjadinya sesuatu itu. Allah sendiri yang akan membuat jalannya.
Innallaha 'ala kulii syai'in qadir..

🌸Ayat :20
قَالَتْ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا

"Dia (Maryam) berkata, 'Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada (laki-laki) yang menyentuku dan aku bukan seorang pelacur!'."

بَغِيًّا
Baghiyya bermakna pelacur bukan pezina, pezina mereka melakukan hubungan dengan sama-sama Ridho tanpa ada bayaran untuk si wanita sedangkan baghiyya(pelacur) ditetapkan tarifnya.

Dalam ayat ini terlihat bahwa Maryam kaget, orang setaat Maryam saja masih kaget. Rasa kaget ini bukan sebagai kalimat penolakan atau pengingkaran.
Akan tetapi karena maryam masih menggunakan logika, karena hamil harus ada sebab. Tapi Allah berkehendak sehingga bisa menyebakan sebab tersebut.

Agama islam adalah agama yang sangat adil, orang yahudi menyebut Maryam sebagai wanita pelacur sedangkan islam menyebut Maryam sebagai wanita suci.

🌸Ayat 21

قَالَ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ ۖ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا ۚ وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا
"Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".

Dengan 3 kalimat penjelasan dari Jibril ini Maryam ridho mengandung, 3 hal tersebut adalah :
1. Tidak ada yang sulit bagi Allah
2. Sebagai tanda kebesaran dan Rahmat dari Allah
3. Ini adalah keputusan Allah
Maka dengan kalimat ini maryam menjadi Ridho.

🌸Ayat 22
فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا
"Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh."

Maryam pergi ke tempat yang jauh karena merasa akan melahirkan.
Tidak ada riwwayat yang pasti dalam AlQur'an dan hadist berapa lama Maryam mengandung.
Maka banyak terjadi perbedaan pendapat disini :
1. Kehamilan maryam selama 9 bulan (seperti kehamilan pada umumnya)
2. Selama 8 bulan
3. Selama 7 bulan
4. Selama 6 bulan
5. Selama 3 saat (yaitu saat ditiupkan ruh, hamil, kemudian melahirkan. Jedahnya hanya sebentar)
6. Hanya dalam sesaat

Jika dilihat antara ayat 22 dan 23, kedua ayat tersebut diawal dengan huruf فَ 'Fa'.
Huruf 'fa' menunjukkan peristiwa yang berurutan dalam waktu yang cepat.

Proses penciptaan Isa seperti penciptaan Adam yang cepat. Namun tidak ada riwayat yang termaktub dalam AlQur'an maupun hadist.

🌸Ayat 23
فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَىٰ جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا

Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan"

Kontraksi memaksa maryam untuk berteduh di bawah pangkal pohon kurma.
Karena menahan sakitnya kontraksi maryam berkata " Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan".

Ini bukan kalimat penyesalan apalagi kalimat ketakutan, karena lazimnya orang beriman ketika mendapat cobaan maka mereka akan mengandaikan dirinya agar mereka tidak diazab dan dihisab kelak dikhirat. Seperti halnya kisah Abu Bakar yang mengandaikan dirinya menjadi burung agar kelak ia tidak diazab dan dihisab oleh Allah.

Alasan kedua karena Masyarakat Bani Israil saat itu tidak menghormati wanita, wanita dianggap tidak berharga pada saat itu. Maryam adalah wanita suci, maka orang-orang menghormati dia, namun tetap saja mereka mencari celah dan menunggu satu peristiwa dimana mereka bisa menghinakan atau menjatuhkan maryam.

🌸Ayat 24
فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا

Maka (Jibril) menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu."

Ada perbedaan pendapat disini, siapakah yang memanggil maryam. Ada yang berpendapat itu adalah malaikat jibril sedangkan yang lainnya berpendapat itu adalah Isa putranya.

Suasana hati Maryam ayat ini adalah sedih bukan takut. Karena ia memikirnya bagaimana nasib sang anak.

Kemudian pohoh kurma yang gundul memunculkan mayang, kemudian mayang terbuka dan berbuah kecil, kemudia jadilah ruthob yang kemudian jatuh pada maryam.

Hikmah :
Balasan bagi orang yang menjaga kesucian dirinya adalah ia akan dekat dengan pertolongan-pertolongan Allah.

SELESAI...
(pembahasan maryam ini belum tuntas, dan kita diminta oleh ustadz untuk meneruskan mentadabburi kelanjutan dari kisah maryam ini dalam ayat-ayat selanjutnya).

Allahu a'lam

Ambi Ummu Salman
Depok, 06.06.17

*Resume kajian dihari kedua Dauroh Wanita dalam AlQur'an di masjid Darussalam, dengan Pemateri Ustadz Herfi Ghulam Faizi, Lc.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA