BELAJAR DAN MENGAJAR SIRAH NABAWIYAH

Bismillah..

Sirah nabawiyah bukan hanya untuk dibaca tapi untuk digali nilai-nilai dan pelajaran yang ada didalamnya, lalu kemudian diterapkan. Maka dari itu kita harus faham apa itu sirah nabawiyah, bagaimana cara mengkajinya, dan bagaimana cara mengajarkannya pada generasi kita.

Seluk Beluk Sirah Nabawiyah

"Kami diajari Maghazi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebagaimana kami diajari surah dalam AlQur'an."
=Ali bin Al Husain,  w. 94H=
(Al-Jami' li Akhlaq ar rawi wa adab as-sani karya Al-Khatib al Baghdadi, 2/195)

Generasi Tabi'in diajari Maghazi (kisah peperangan di zaman Rasulullah) sebagaimana mereka diajari surah dalam AlQur'an.
AlQur'an sebagai prinsip-prinsip dasar kehidupan (konsep hidup yang utuh), AlQur'an jarang sekali berbicara permasalahan dengan sangat detail kecuali pada bab waris.
Nah, bagaimana membangun kerangka kehidupan berdasarkan konsep yang telah ada dalam AlQur'an?ini bisa didapatkan dalam Sirah Nabawiyah. Karena sirah merupakan pengejawantahan dari nilai-nilai AlQur'an.

Jadi siroh Nabawiyah merupakan perwujudan nyata(tergambar dalam kehidupan) dari kosep AlQur'an.
Sebab, nilai-nilqi AlQur'an ada dalam diri pribadi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Aisyah radhiallahu 'anha pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun menjawab, “Akhlak beliau adalah (melaksanakan seluruh yang ada dalam) Al-Qur'an”

AlQur'an berdampingan dengan sirah nabawiyah, inilah materi pendidikan para generasi tabi'in.
Saat ini kita sedang pada tahap literasi dan bacaan, belum mengembangkan dengan nilai-nilai yang ada dalam sirah.
Orangtua harus tahu bagaimana menggali dan mengambil benang merah dari setiap peristiwa yang ada. Agar kita bisa mengajarkan sirah pada generasi kita.

ANASIR SIRAH

1. SIRAH NABAWIYAH

√ Sirah nabawiyah adalah perjalanan hidup Rasulullah selama menjalankan tugas kerasulan, yaitu menyampaikan dan mewujudkan islam di tengah kehidupan manusia.

√ Memahami sirah nabawiyah mencakup masa pra islam (jahiliyah), masa dakwah, dan masa khilafah nubuwah (Khilafah Rasyidah)

Untuk memahami sirah Nabawiyah kiya harus memahami 3 Sirah ini :

(1)Masa Jahiliyah
Memahami masa jahiliyah menjadi bagian yang penting dalam mempelajari sirah agar kita tidak salah faham dan bisa membedakan nilai-nilai yang ada pada masa jahiliyah dan setelahnya.

Tidak mengerti jahiliyah, tisak mengerti islam, dan tidak mengerti perbedaan diantara keduanya menyebabkan seseorang tidak dapat menghargai islam. Akhirnya muncullah fenomena liberalisme.

Ja'far bin Abi Thalib mengatakan: " Aku lebih rela masuk kobaran api daripada harus kembali menjadi jahiliyah."

(2) Fase Dakwah
Fase ini harus sangat difahami orangtua, karena banyak nilai-nilai penting untuk diajarkan pada generasi dan juga sebagai bekal mendidik bagi orangtua.

(3) Khulafaur Rasidin
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

عليكم بسنتي وسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ المَهْدِييْنَ مِنْ بَعْدِي ، تَمَسَّكُوا بها، وعَضُّوا عليها بالنَّوَاجِذِ ،وإيَّاكُم ومُحْدَثَاتِ الأمورِ؛ فإِنَّ كلَّ بدعةٍ ضلالةٌ

Wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnahku dan sunnah khulafa ar rasyidin sepeninggalku. Peganglah ia erat-erat, gigitlah dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: “hadits ini hasan shahih”).

Rasulullah menggaransi bahwa khulafaur rasyidin menjalankan pemerintahan dengan prinsip-prinsip kenabian.
Dan kisah Khulafaur Rasyidin ini menjadi materi yang juga harus digali juga bersama kisah hidup Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Ibn Hazm Al Andalusi (w. 456H)
"Mendalami Sirah Nabi akan mendorong siapapun kepada keniscayaan, mengakui kebenaran Nabi dan bersaksi bahwa beliau benar-benar utusan Allah. Seandainya Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak memiliki satu pun mukjizat selain sirahnya, maka itu sudah cukup!"

Imam Abu Hanifah :
"Mengusai Sirah akan memecahkan banyak masalah fiqih"

Prof. Dr. Faruq Hamadah (Ahli Hadist) :
"Sirah Nabawiyah adalah poros sekaligus esensi hadist dan sunnah. Sirah selalu eksis dalam setiap lembar ilmu dan pengetahuan. Mengetahui Sirah merupakan kebutuhan asasi bagi setiap Muslim dalam segala situasi yang dihadapinya."
(Mashadir as-Sirah an-Nabawiyah wa Taqwimuha hal. 71)

Sirah adalah inspirasi kehidupan, Sirah menjadi Role model dalam mengatasi masalah-masalah yang ada.

2. ILMU SIRAH NABAWIYAH

√ menjadikan Rasulullah sebagai standart kehidupan kita
√ Ditinjau dari materi, Sirah Nabawiyah terkait erat dengan sejarah dan hadist
√ Sejauh ini belum ada yang mendefinisikan Sirah Nabawiyah sebagai ilmu yang berdiri sendiri
√ Sirah Nabawiyah layak untuk menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena memiliki batasan-batasan yang berbeda dengan disiplin ilmu yang lain.

Sirah bukan hanya masalah periwayatan, tidak hanya mengandalkan kedudukan hadist (bukan hanya soal shahih dan tidaknya).
Sirah adalah kumpulan dalil-dalil (riwayat-riwayat)  yang disatukan dalam satu permasalahan kemudian direkonstruksi ulang.

3. MATERI SIRAH NABAWIYAH

Syama'il : segala hal terkait pribadi Nabi seperti fisik, penampilan, kebiasaan, dll
Maghazi : Segala hal yang terkait dengan kegiatan militer seperti perjalanan perang, pertempuran, strategi dan taktik perang, media dan opini, dll.
Dala'il : Mukjizat dan segala kejadian luar biasa yang membuktikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebagai nabi dan utusan Allah Ta'ala.
Khasha'ish : Segala hal yang terkait dengan keistimewaan yang hanya berlaju bagi nabi dan tidak berlaku bagi umat.

4. ASPEK PERADABAN

√ apa secara prinsip materi Sirah Nabaawiyahbisa bertambah/berkembang?
Jawab : YA dan HARUS
karena Rasulullah adalah pengejawantahan dan perwujudan nyata dari petunjuk AlQur'an yang harus menjadi landasan hidup manusia hingga akhir zaman.
Juga, karena Rasulullah adalah uswah (teladan) dalam segala bidang kehidupan.

√ Salah satu materi Sirah Nabawiyah yag harus dikembangkan adalah materi terkait aspek-aspek peradaban.
Sirah Nabawiyah sebagai proses kelahiran masyarakat islam.

√ Aspek peradaban yang dimaksud mencakup antara lain proses melahirkan masyarakat, proses pendidikan dan perubahan, membangun kekuatan ekonomi, manajemen pemerintahan, pola kaderisasi, ketahanan keluarga dan sosial, dst .

Note :
1. Masyarakat muslim adalah masyarakat yang tercerahkan sebagai respon dari panggilan yang fitrah.

Yang terobsesi dengan "agama warisan" adalah orang-orang kafir atau musyrik Quraish Mekkah.

Umat islam mempraktekkan toleransi selana ribuan tahun,  sejak islam hadir di bumi ini.
(pelajari sejarah!)

2. Pelajari potret generasi sahabat yang pertama masuk islam,  karena mereka memiliki keimanan yang kokoh. Karena orang yang dari awal islam pastilah karena faktor idealisme, kesamaan visi dan misi sehingga mereka loyal pada agama islam.
Di awal(3tahun pertama masa dakwah) Rasulullah hanya fokus membina orang-orang yang loyal, sehingga selama kurun waktu tiga tahun hanya 20 orang yang terbina.

Para sahabat adalah bagian dari aspek peradaban yang harus dibahas. Karena mereka adalah bagian dari masyarakat jahiliyah yang berubah menjadi masyarakat dengan peradaban baru (islam), dengan kekuatan masyarakat baru.
Artinya, Rasulullah telah melakukan Rekayasa Sosial.
Konsep umat mendahului dari politik dan kekuasaan secara struktural. Jadi pembianaan dan penguatan umat seharusnya menjadi fokus kita pada saat ini jika kita belajar dari apa yang dilakukan oleh Rasulullah dahulu.

REFLEKSI PERADABAN

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Kesatuan visi dan Misi, mukmin satu dengan yang lainnya sepertu bangunan dalam masyarakat yang saling menguatkan.

PROSES PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN

Perubahan Bertolak dari Pendidikan

Rasulullah berhasil mendidik generasi yang gila ilmu. Bayangkan ketika berdakwa, saat masa-masa wahyu turun ada 100 pencatat wahyu padahal sebelumnya masyarakat jahiliyah adalah masyarakat yang tidak bisa baca tulis kecuali hanya satu dua orang di dalam masyarakat tersebut.

Generasi yang sesalu sibuk dengan mencari ilmu, mereka selalu mengikuti setiap aktivitas Rasulullah.
Sampai munculnya ahli suffah(mereka yang tinggal di masjid), padahal tidak semua dari mereka miskin tapi mereka sengaja nemilih miskin karena tidak ingin tertinggal pembelajaran dari Rasulullah. Mereka ingin setiap saat dekat dengan Rasulullah, bukan hanya ingin tinggal di dalam masjid.
Ada juga majelis para sahabat yang disebut Qurro' yaitu majelis muraja'ah para sahabat setelah dari majelis Rasulullah.

Pada zaman Rasulullah dan khulafaur Rasyidin gubenur dipilih karena ilmunya.
Umar pernah mengatakan dalam pidato pengangkatan gubenur bahwa mereka para gubenur harus lebih dahulu menjadi guru bagi masyarakatnya sebelum memimpin pemerintahan.

Karena pentingnya pendidikan ini Rasulullah pun pernah mengirimkan pasukan untuk misi pendidikan. Jika kita pernah mendengar peristiwa Bi'r Maunah dan Raji', maka sesungguhnya itu bukanlah misi peperangan tapi misi pendidikan. Dikisahkan bahwa ada kelompok-kelompok Arab yang mengklaim bahwa ditengah masyarakat mereka banyak yang ingin masuk islam, maka mereka meminta pada Rasulullah untuk mengirim utusan untuk mengajarkan islam. Akan tetapi ternyata itu adalah jebakan dan penghianatan karena utusan-utusan islam tersebut dibunuh. Mendengat peristiwa ini Rasulullah mengajak untuk qunut nazilah untuk mendoakan kehancuran bagi mereka.
Dan inilah peristiwa penghiatan dalam pendidikan yang menorehkan luka yang teramat dalam di hati Rasulullah.

5. KEUTUHAN SIRAH

Sirah nabawiyah harus dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dan mencakup semua aspek kehidupan

√ Kita tidak boleh, misalnya, memisahkan antara Ubudiyah dan Kezuhudan Nabi (orientasi akhirat) dengan konsep Isti'mar (Hud :61) sebagai prinsip interaksi dengan materi dan keduniaan.
(Pelajari kisah 10 sahabat dijamin masuk surga yang 6 diantaranya adalah seorang pengusaha)

6. USWAH HASANAH

Posisi Rasulullah sebagai uswatun hasanah (teladan yang baik)  menunjukkan bahwa umat hingga kapanpun memiliki potensi dan kemampuan untuk mencontoh, mengikuti, meniru, dan "mengulang" pencapaian Nabi Shallallahu Alaihi 'wa Sallam.
(Uswatun hasanah adalah sebagai inspirasi dan patokan)

√ Uswah bersifat universal, selain terkait khasha'ish (mukjizat), sehingga mancakup semua bidang.
(Rasulullah menjadi uswah bukan karena mukjizatnya)

√ Ayat tentang uswatun hasanah (Al-Ahzab :21) terkait strategi mengatasi ancaman sekutu (Ahzab) dan konstalasi internal kamu muslim menghadapi potensi penghianatan kaum munafik.
(strategi-strategi kita tidak efektif jika di dalan internal belum kuat)

GERAKAN KOLEKTIF

Meski sirah Nabawiyah sangat identik dengan sosok Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam namun pada hakikatnya sirah tidak dapat dipahami kecuali jika melibatkan unsur kolektivitas atau keterlibatan para sahabat sebagai penentu kegemilangan periode nubuwah.

Karena itu memahami Sirah Nabawiyah harus disertai dengan pemahaman tentang nilai-nilai sosial yang berlaku di tengah masyarakat dan sahabat. Muhajirin dan Anshar.

PENUTUP

tidak ada yang pantas dikenal setelah Allah dan Rasulnya selain Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.  Cinta para Rasulullah adalah bagian dari keimanan.
Rasulullah sangat ingin kita benar-benar mencintainya, karena Rasulullah benar-benar mencintai kita umatnya...

Mungkin jarak kita sangat jauh dengannya, 14 abad lamanya..tapi kita bisa mengenalnya dan mencintainya melalui kisahnya yang sempurna karena Sirah Nabawiyah adalah Ahsanul Qoshos

Semoga kedhoifan kita bisa tertutupi dengan cinta kita kepada Rasulullah, maka kenalilah Beliau dan Cintailah Beliau melebihi cinta pada diri kita dan siapapun di dunia ini..

Allahu a'lam

Ambi Ummu Salman
Jakarta, 10.06.17

*Catatan Dauroh Siroh Keluarga Bersama Ustadz Asep Sobari, Lc di masjid baitul Ihsan Bank Indonesia Jakarta Pusat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA