PROFESIONALISMU IBU ITU MENULAR

Kini bukan zamannya lagi kita para wanita menjalankan perannya sebagai ibu hanya sekedarnya atau hanya sebisanya. Di akhir zaman ini tantangan pengasuhan semakin besar, maka jika kita ingin menjadikan keluarga kita menjadi bagian dari kebangkitan peradapan islam maka dibutuhkan profesionalisme dari seorang ibu dalam menjalankan kiprahnya.

Ya..sekarang ini zamannya Ibu Profesional, zaman kebangkitan wanita untuk membuat dunia yang lebih baik disaat generasi muda semakin krisis moralnya.
Ibu melalui profesionalismenya yang akan membuat perubahan dimulai dari rumah dan keluarganya. Karena keluarga hebat berawal dari ibu yang hebat, Karena percayalah bahwa keprofresionalanmu dalam keluarga akan menular pada anggota keluarga yang lain, terutama suami dan anak-anak. Maka tak usahlah berpayah-payah berpidato,atau berpanjang-panjang mengomel dalam rumah, cukup lakukan saja!.
Jadilah contoh, biarkan mereka melihat dan menikmati apa yang kita kerjakan dan perlahan mereka pun akan ikut tertular masuk ke pusaran profesionalitas kita.

Sekali lagi,PROFESIONALISME ITU MENULAR...

Mengapa saya bisa bilang begini karena semenjak saya berusaha untuk memprakteknya nilai-nilai dalam ibu profesional,dan berusaha untuk kemitmen dan konsisten ternyata tanpa perlu saya menjelaskan panjang lebar atau bahkan mengomel, biidznillah suami saya perlahan mengikuti ritme perubahan saya dan semakin ingin terlibat dalam proses pengasuhan dan pendidikan anak-anak kami. Begitupun anak kami,menjadi mudah untuk diajak bekerjasama dan berproses bersama.

Maka pantas saja kalimat "Berproses Memantaskan diri menjadi Ibu Profesional" seperti yang diungkapkan ibu Septi peni wulandani memang kalimat sakti yang harus dipraktekkan dengan segera.

"For things to CHANGE  I MUST CHANGE FIRST". Selalu berproses,belajar dan memantaskan diri untuk menjadi ibu profesional kebanggan keluarga.

Nah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan menjadi ibu profesional dan menularkan profesionalitas pada keluarga kita adalah dengan membuat indikator-indikator pencapaian yang akan bisa menjadi pijakan kita setiap akan naik tangga target-target kesuksesan yang ingin kita capai. Indikator-indikator ini meliputi 3 peran kita,yaitu:
1.Pribadi
2.Istri
3.Ibu
Semua saya buat dalam satu buku jurnal tersendiri. Untuk memudahkan dalam proses pencatatan,penilaian dan evaluasinya.

SEBAGAI PRIBADI :
sebagai pribadi saya membagi menjadi 2 bagian yaitu sebagai hamba Allah dan sebagai pribadi yg terkait dengan hobby,organisasi,masyarakat dan lingkungan.

♡Sebagai Hamba Allah saya pisahkan tersendiri dan banyak detail2 target yang saya buat karena..
Indikator sebagai Hamba Allah ini adalah bagian penentu yang sangat penting dalam menjaga kewarasan dan kesuksesan saya sebagi pribadi,istri dan ibu. Dan ini tertuang dalam mutabaah yaumiah yg akan tercatat detail setiap harinya dan evaluasi per minggu (Tabel terlampir).

♡sebagai pribadi yang berkaitan dengan minat bakat,organisasi dan masyarakat. Indikator ini dibuat untuk sarana pengembangan diri dan menjalankan amanah kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Serta pijakan kita untuk melangkah menjadi bunda produktif.(tabel terlampir)

SEBAGAI ISTRI
"Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad)

Peran pertama dalam keluarga kita, karena setelah menikah wanita sepenuhnya menjadi milik suaminya bukan milik orangtuanya lagi. Maka wajar jika syurga pertama kita ada pada KETAATAN kita pada suami kita. Maka indikator yang dibuatkan disusun dengan melibatkan ide dan masukan dari suami, dan sebagian besar indikator yang dibuat berkisar pada sumur,kasur dan dapur karena disitulah fitrah saya sebagai istri. (tabel terlampir)

SEBAGAI IBU
"Being a full time mother is one of the highest salaried jobs in my field, since the payment is pure love".(Mildred B. Vermont)

Karena tantangan pengasuhan yang tidak muda, maka Menjadi seorang ibu harus terus belajar, menjadi haus ilmu dan pembelajar. Karena bukankah mereka para ulama salaf tidak lahir dari rahim seorang ibu yang biasa-biasa saja..maka apakah kita akan menyerah dan menjadi ibu yang biasa-biasa..maka sudah saatnya kita memulai menjadi ibu profesional :).
Tabel indikator dibuat dengan tujuan untuk pembelajaran dan berproses bersama, hasil dari penilaian indikator-indikator ini akan dievaluasi setiap bulannya.(tabel terlampir).

Indikator-indikator ini dibuat untuk proses perbaikan diri yang terus menerus..

Bismillah..Memulai dengan contoh,menjadi contoh bukan memberi contoh. Sehingga Semangat Ibu profesional yang kita bawa akan menular dengan frekuensi yang sama pada anak dan suami kita, In syaaAllah😊.

Semoga Allah selalu membimbing keluarga kita..
Astagfirullah..astagfirullah..astagfirullah..

Allahu a'lam..

Ambi Ummu Salman.
14052016,"ADAB SEBELUM ILMU"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA