Ibu Bekerja Vs Ibu Rumah Tangga (Bagian-2)
Bismillahirrahmanirrahim..
Ibu Bekerja Vs Ibu Rumah Tangga (Bagian 2)
Catatan ini adalah bagian ke dua, kelanjutan dari pembahasan kajian pertama di bulan sebelumnya. Pembahasan ini untuk mencari solusi agar fitrah wanita di rumah tidak hilang. Jadi kajian ini tidak akan membenturkan antara ibu bekerja dan ibu rumah tangga. Tapi lebih kepada pemberian solusi.
Baiklah, lansung kita simak pembahasan di bagian kedua ini ya😃
**********
Terkadang yang dibutuhkan anak bukan nasihat namun hanya perhatian dari ibunya. Maka jadinya 'just mommy' yang dengan Al-Wadudnya anak merasa bahwa ibu adalah sosok paling nyaman untuknya, sosok yang paling dirindukan kehadirannya.
Karena misi pertama ibu adalah mengikat hati anak.
A. MISI PERTAMA IBU MENGIKAT HATI ANAK
Misi Pertama kita sebagai seorang ibu adalah mengikat hati anak. Karena hati adalah raja dan anggota tubuh lainnya adalah prajurit.
"Sesungguhnya hati adalah raja sedangkan anggota tubuh adalah prajuritnya".
(Majmu' Al Fatawa, 11/208)
Hati yang terikat mampu membuat akal anak untuk tunduk kepada orangtuanya.
B. MENJADI IBU YANG DIRINDUKAN
Ibu yang dirindukan adalah ibu yang sukses, bagaimana caranya :
1. Senantiasa Berpikir dan Berperasaan Positif
Emosi orangtua mempengaruhi kedakatan dirinya kepada anak. Emosi positif ibarat sebuah taman. Anak akan mendekat jika taman terawat.
Hal yang pelu kita lakukan adalah :
√ Kenali diri (emosi diri kita)
Wudhu sebelum menyapa anak kita, ini untuk memperbaiki sistem emosi. Atau membaca AlQur'an sebelum menyapa anak.
Serta perbaiki emosi kita sebelum menangani atau menyapa anak kita, jangan berikan emosi negatif pada anak. Seorang ibu harus punya kemampuan untuk menetralisir emosi negatifnya, misal dengan menulis karena menulis akan menenangkan dan mencerahkan batin (menulis dengan tangan bukan dengan mengetik di gadget).
√ Pelajari Pola Tinggah Anak
Kenali dan pelajaru fitrah anak di setiap usianya serta fase perkembangan emosi anak.
2. Jadikan Anak Prioritas dalam Segala Kebaikan Kita
"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya..." (Qs. Al Isra' : 26)
Emosi positif adalah hak anak. Jika kita mampu bersabar ke orang lain, maka anak harus jadi prioritas kesabaran. Ibaratkan seorang customer service, yang selalu menunjukkan sikap positif kepada customernya bagaimana pun suasananya. Jangan berlaku curang, kepada orang lain lembut tapi kepada anak suami mudah emosi.
Waktu tidak akan berulang, masa kecil anak tidak akan bisa diulang kembali maka manfaatkan masa kecil anak kita dengan sebaik-baiknya.
3. Manajemen Waktu
Lima waktu yang harus dimiliki oleh seorang ibu :
√ Me time : melakukan rehat sejenak, akan lebih baik jika me time ini kita gunakan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah misalnya dengan tilwah, qiyamul lail, atau aktifotas lainnya yang bermanfaat bagi diri kita.
√ Couple time : jiwa seorang istri harus sehat (80% ibu yang bermasalah dengan anak karena si istri bermasalah dengan suaminya), karena kenyamanan hati istri agar berpengaruh pada anak. Ibu bahagia, anak bahagia.
√ Family time : Keluarga inti tanpa orang lain, family meeting. Dan ini harus diagendakan secara khusus.
√ Social time : berkumpul bersama dan bersosialisasi dengan dengan orang lain, mencari teman duduk yang baik itu yang menjadi catatan pentingnya.
Me time, couple time, family time adalah tiga terapi agar ibu menjadi beres 'waras' secara personal.
4. Skill Dasar Seorang Ibu
Untuk menjadi ibu yang dirindukan, seorang ibu harus memiliki skill dasar berikut ini :
√ Menulis : untuk mengalirkan rasa/emosi ibu
√ Memasak : salah satu cara mengikat hati anak adalah dengan melalui masakan ibu, jadi seorang ibu harus membuat anak kangen dengan masakan ibunya.
√ Memijat : bisa menjadi sarana untuk konselor anak bahkan suami.
√ Mendengar : pelajari perubahan fisik anak untuk mengetahui emosi anak.
Nafas yang teratur, telapak tangan yang mau di sentuh dan punggung yang mau diusap ini adalah salah satu tanda anak siap bercerita. Ibu harus banyak mendengar, jika ingin memberi nasihat tawarkan dulu kepada anak jangan lansung menceramahinya.
5. Merebut Golden Moment
Ibu harus hadir di tiga waktu penting ini :
√ Saat anak sedih
√ Saat anak sakit
√ Saat anak unjuk prestasi
Catatan bagi wanita yang bekerja di luar, yaitu :
1. Bekerja bukan untuk orientasi dunia
2. Anak tidak dijadikan sambilan
3. Jika punya anak bayi sebaiknya jika tidak darurat sekali lebih baik tidak bekerja di luar. Usia 0-7 tahun adalah fase penting perkembangab anak, dan ini anak masa menumbuhkan ta'liful qulub (ikatan hati.
Jadilah wanita terbaik menurut Allah bukan menurut manusia.
Catatan bagian pertama ada bisa dilihat disini
Allahu a'lam..
Ambi Ummu Salman
** Catatan KAP Masjid Ukhuwah Islamiyah UI bersama Ustadz Bendri Jaisyurrahman (Ahad, 27 Agustus 2017)
Komentar
Posting Komentar