Wanita-wanita Langit

Bismillahirrahmanirrahim..
Wanita-wanita Langit

Wanita Langit..
Mempesona penduduk langit..
Mungkin di bumi tak banyak yg mengenalnya..
Tapi penduduk langit mengenalnya..

Wanita-wanita langit, dibukakan jalannya menuju syurga. Wanita yang tinggi derajatnya dengan kualitas diatas rata-rata.
Rasulullah bersabda :
"Jika wanita menjaga shalat lima waktunya, berpuasa penuh dibulan ramadhan, menjaga kemaluannya dari perbuatan zina dan menjaga kehormatan suaminya maka beritahulah wanita ini masuklah surga dari pintu mana saja yang dia inginkan." (HR. Ahmad dan ibnu hibban)

Jadi Standar utama wanita masuk surga ada empat :
1. Menjaga sholat 5 waktu ( hikmah: mencegah perbuatan keji dan munkar
2. Puasa ramadhan (hikmah:menahan diri/keinginan
3. Menjaga kemaluan (hikmah:menjaga diri dari syahwat
4. Taat kepada suaminya (hikmah:mengorbankan keinginan pribadi untuk menyenngkan suami
Mata rantai dari 4 amalan ini adalah bagaimana wanita mampu menjaga diri dari keinginan dan syahwatnya.

»»Perempuan yang hebat adalah yang mampu menahan emosi, menahan dirinya dari syahwatnya (sebagai buah dari 4 amalan tersebut). Karena dasar dari ketaatan adalah mematuhi aturan. Dan salah satu ciri wanita shalihah adalah wanita yang punya keinginan tetapi lebih banyak bersyukur.

Profil wanita baik-baik dan shalihah begitu banyak dikisahkan dalam sejarah Islam. Pribadi dan kehidupan mereka menjadi jaminan kualitas ideal. Bahkan beberapa namanya diabadikan Allah.
Mereka telah menjadi wanita langit yang dipastikan posisinya di surga.

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu, Rasullullah bersabda:
Para wanita penghuni syurga (langit) setelah Maryam (binti Imran) adalah Fatimah binti Muhammad, Siti Khadijah binti Khuwailid, dan Siti Asiah istri
Fir’aun.” (H.R Ahmad).

Sebenarnya apa kelebihan mereka sehingga layak dijadikan contoh/teladan?
Apa yang membuat penduduk langit terpesona pada mereka??

Alasan Mengapa 4 wanita ini menjadi wanita unggulan:
1. Karena mampu menjaga kesucian : menjaga diri dan menjaga dari pengaruh buruk lingkungan luar, kedua hal itu berkaitan dengan adab dan sikap.

Gelar Maryam dalam alquran adalah wanita suci, begitupun khadijah meskipun sudah janda 2x dia digelari wanita suci,
Asiyah meskipun suaminya kafir tapi tidak berpengaruh pada keimanannya.
Kesucian berbeda dengan keperawanan, suci berkaitan dengan adab dan sikap sedangkan perawan berkaitan dengan masih kokohnya selaput darah (kemaluan).

Menjaga diri dicontohkan ketika Khadijah menyukai nabi Muhammad tapi mampu menahan dirinya tidak agresif, begitu juga Fatimah saat menyukai Ali dia menahan dirinya sampai dinikahkan dengan Ali.
Jadi Wanita harus memiliki ketegasan dalam menjaga dirinya.

2. Memiliki peran mendukung kenabian di zamannya :
»Maryam (anaknya,Nabi Isa)
»Khadijah (suaminya, Nabi Muhammad)
»Fatimah (ayahnya, Nabi Muhammmad)
»Asiyah (anak orang lain, Nabi Musa)

Apakah wanita yang hidup di zaman ini masih mungkin mengikuti jejak para Wanita Langit itu?
Maka tugas wanita saat ini adalah mencetak penerus nabi dizaman ini.
Nabi zaman ini tdak mungkin ada. Tapi karakter kenabian yang bisa dimunculkan
Diantaranya ada 2 karakter yang bisa kita munculkan :
1. Ahli ilmu → ulama pewaris nabi.
lelaki yang ahli dalam bidang ilmunya, bukan semata multitalenta). Contoh :Khalid yang ahli berperang, abullah bin mas’ud ahli alquran yng menjadi rujukan, hasan bin tsabit ahli mediasi, Abdurrahman bin auf ahli berdangang. Maka tugas wanita langit adalah mencetak lelaki ahli.
2. Jiwa iqomatudin (42:23)→jiwa menegakkan agama

Cetaklah anak, suami, ayah untuk menjadi Lelaki Hebat.
WANITA LANGIT BUKAN MENJADI PEMERAN UTAMA TAPI DIA MAMPU MENCETAK LELAKI YANG HEBAT.

Islam tidak menuntut banyak pada wanita, bahkan tidak diwajibkan berjihad tetapi cukup berkhidmad dirumah. Jika wanita mengambil peran utama boleh tetapi penuhi hak suami dan anak terlebih dahulu. Ada konsekuensi yang harus dipenuhi.

Jika kita bertanya mengapa asiyah tidak meninggalkan fir'aun yg kafir, maka Hikmah dari asiyah bertahan menjadi istri fir’aun padahal fir’aun seorang  kafir adalah terselamatkannya Nabi Musa Alahissalam dari kejahatan fir’aun.tetapi asiyah tidak terpengaruh dengan kekafiran suaminya.  ketika wanita bertahan dalam rumah tangga yang rusak (selama tidak menjerumuskan kekemaksiatan atau kekafiran) demi mengambil kebaikan untuk orang lain maka dialah wanita mulia.

Semoga kita bisa menjadi bagian dari wanita-wanita langit, wanita yang dirindukan syurga.

Allahu a'lam

Disarikan oleh Ambi Ummu Salman dari kajian ust. Bendri jaisyurrahman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA