Pembiaran yang Cerdas

Bismillah..
Pembiaran yang Cerdas

Terkadang suami istri mendapati kekeliruan dan kekhilafan dari pasangannya, ada yang sengaja maupun tidak sengaja. Supaya rumah tangga berjalan baik maka perlu berpura-pura lupa akan semua ini termasuk hikmah dan ketajaman akal.

Tidak dibenarkan mendalami dan merinci setiap kesalahan. Bahkan sebaiknya, kadang ia melihat kesalahan pasangannya lalu memalingkan pandangan darinya, atau kadang mendengar ucapan tidak enak namun tidak menghiraukannya, dan seterusnya.

Ajakan untuk berpura-pura lupa bukan berarti diam dari kesalahan atau tanpa diluruskan jika itu berulang-ulang. Harus meluruskan sikap-sikap yang salah saat itu terjadi, atau setelah terjadi beberapa lama, baik terhadap pasangan maupun anak-anak, dengan cara yang mendidik.

Pura-pura lupa hanya terpuji saat interaksi dengan orang lain, khususnya dengan pasangan dan anak-anak, serta umumnya pada orang lain. Adapun pura-pura lupa dalam masalah agama dan kehormatan, maka tidak dibenarkan, terlebih jika meninggalkan kewajiban dan terjerumus dalam keharaman. Imam syafi'i rahimahullah berkata, "Orang cerdas yang berakal adalah cerdas dan pandai berpura-pura."

Umar bin Utsman Al-Makki rahimahullah berkata, "Muru'ah itu dengan berpura-pura lupa dari ketergelinciran saudara-saudaranya." (Shifatush Shafwah, II)

Utsman bin Zaidah rahimahullah berkata, "Kesejahteraan itu ada sepuluh bagian, sembilan darinya ada dalam sikap pura-pura lupa. Maka aku sampaikan itu pada Ahmad bin Hanbal, lantas beliau berkata, 'Kesejahteraan itu ada sepuluh bagian, seluruhnya ada dalam sikap pura-pura lupa'." (Syu'abul Iman, Baihaqi, VI/30)

Seorang penyair berkata :
Aku menutup mata dalam banyak hal..
Padahal aku mampu memandangnya...
Aku terpejam bukan karena buta, namun mungkin karena pura-pura buta, dan seorang mampu terpejam karena ia melihat..
Aku diam dalam banyak hal yang jikalau aku mau tentu telah kukatakan..
Bukan karena ada yang memerintah ucapku..
Aku mensabarkan diri dengan kesungguhan dan potensiku..
Dan aku teliti terhadap seluruh akhlak orang..

Sumber : 99Tips Rumah Tangga Bahagia, Dr. Musyabbab bin Fahd Al-Ashimi

#ambiummusalman
#99tipsrumahtanggabahagia
#sehidupsesurga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA