Khadijah radhiyallahu 'anha

Bismillahirrahmanirrahim..
Kajian Sirah Shahabiyah bersama Ustadzah Poppy Yuditya

Tema : Khadijah radhiyallahu 'anha

Pada pembahasan kali ini akan dibagi menjadi beberapa sub pembahasan :
1. Sifat dasar
2. Ath thahirah dan Al-Amin
3. Turunnya Wahyu
4. Masa Pemboikotan
5. Khadijah di Mata Rasulullah

Prolog
Ketika kita belajar dengan konsep barat cirinya selalu detail karena mereka berangkat dari tips bukan konsep.
Yang dihasilkan berdasarkan persepsi dan hipotesis manusia, yang bisa sewaktu-waktu berubah dan ini bukan konsep yang pasti.
Kita dibuat bingung karena pegangan kita bukan wahyu dan hadist. Wahyu pasti benar (ini yang harus kita yakini sebagai bentuk kekokohan tauhid kita).
Penelitihan manusia tidak menjamin bahwa setiap dasar yang digunakan memiliki kecacatan dan ketidakamanahan.
Karena itulah pentingnya kita kembali pada konsep AlQur'an dan Hadist. Yang salah satu caranya adalah dengan mempelajari sirah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sahabat dan sahabiyat. Karena para sahabat telah mendapat garansi kebaikan dari Allah dan Rasulnya. Dari sini kita akan mendapatkan konsep dan kaidah dalam mengatasi sebuah permasalahan bukan hanya sekedar tips dan trik.

Pembahasan Materi
1. Sifat Dasar Khadijah

√ Memiliki Idealisme yang Tinggi
Setiap wanita punya sifat dasar perfeksionis dan melankolis.
Dan dalam diri manusia ada potensi jiwa yang lurus dan ada kecenderungan marah. Sehingga tugas kita adalah bagaimana memposisikan kemarahan ini pada tempat yang benar.
Idealisme ini harus diseimbangkan dengan ketawakalan kepada Allah.

√ Memiliki Emosi yang menggelora
Ini salah satu yang menjadikan bisnisnya maju. Ada cita-cita dan semangat yang tinggi.
Emosi yang menggelora jika pada tempatnya akan menghasilkan potensi yang besar.
(renungan : apa karya besar kita sebagai muslimah?)

Emosi menggelora dapat menjadi pemicu untuk menghasilkan karya besar.
Sebuah karya adalah segala sesuatu yang mengantarkan kita ke surga, menginspirasi orang lain dalam kebaikan untuk bersama ke surga.

Apa Karya kita sehingga kita layak dicatat dalam sejarah sebagai seorang ibu dari pemimpin orang-orang yang bertakwa.

Syukuri hal sekecil apapun yang terjadi pada diri kita. Contoh : suami menginzinkan istri datang ke majelis ilmu adalah rezeki minallah

√ Berwawasan Luas dan Dikenal Cerdas
Karena laki-laki pembicaraannya luas, jadi kita bisa nyambung apa saja pembicaraan suami. Atau setidaknya meskipun tidak mengerti cukup kita mendengarkan pembicaraan suami dengan baik.
Karwna wawasan dan pergaulan yang luas sehingga menjadikan diri sebagai patner diskusi yang menenangkan dan patner yang dipercaya.

√ Kecenderungan Taat Beragama
Khadijah ketika bengong dia kecenderungannya thawaf. Saat ia bermimpi melihat bintang ariel ia sebelumnya melakukan thawaf.
Kecenderungan taat bisa dilatih karena faktor kebiasaan.
Kecenderungan pertama biasanya adalah apa yang dilihat pertama kali.
Karena kecenderungan taat beragama inilah beliau dikenal sebagai perempuan yang bersih dan suci.

2. Suci (Ath-Thahirah)

Menjaga kehormatannya.
Wanita sempurna akalnya saat berusia 40 tahun.

Muhammad tidak akan mau menikah dengan khadijah karena khadijah kaya meskipun dengan kekayaan sepenuh bumi dan meskipun khadijah adalah wanita tercantik seduani. Akan tetapi Muhammad menikahi khadijah karena ketajaman akalnya, kesuciannya, pujian dari kaumnya, kemuliaan dan nasabnya yang tinggi.

(Maka tugas kita sebagai orangtua adalah jaga nasab keluarga kita,salaj satu yang merusak nasab adalah perzinahan).

Mengapa pengakuan kaumnya penting? Pengakuan kaum ini adalah penilaian orang lain terhadap diri kita.
Pengakuan kaum ini penting, bagaimana akhlak kita dimata masyarakat. Karena fitrahnya masyarakat menyukai orang yang berkahlak baik.
Inilah PR kita!

Kemudian jaga kesucian anak kita. Lisannya, hatinya,dan termasuk badannya. Jadi kebersihan ruhiyah dan jasadiyah keduanya harus dijaga dengan baik dan seimbang.

3. Turunnya Wahyu

Turunnya wahyu AlQur'an mematikan teori-teori praktis dari barat.

Apa yang dilakukan khadijah saat turunnya wahyu dapat menjadi teori ilmu nafs yang menjadi pembelajaran bagi kita. Rasulullah saat menerima wahyu pertama beliau panik, syok, tidak mengenali dirinya. Yang khadijah lakukan pertama kali adalah menyentuhnya, dan membawanya untuk mengubah posisi dari berdiri ke posisi berbaring.

Cara yang khadijah lakukan bisa kita praktekkan kepada suami dan anak-anak kita saat dalam keadaan syok,cemas, atau marah.

Misal saat kondisi anak marah tidak terkendali. Langkap pertama saat nak bersikap kasar, evaluasi diri kita dulu jangan-jangan anak kita kurang didekatkan dengan RabbNya.
Langkah-langkah selanjutnya yang bisa dilakukan ketika anak marah atau kondisi tak terkendali :
1. Sentuh
2. peluk, jika ia memberontak maka perkuat pelukan
3. Ubah Posisinya (duduknya atau baringkan)
Pindahkan dia ke tempat yang lebih sepi, lebih privasi.
4. Tunggu sampai ia siap bicara.
Katakan : "Ibu tunggu sampai kamu tenang dan siap bicara."
5. Ketika ia berbicara, dengarkan!
6. Katakan hal yang baik tentangnya
(sebutkan kebaikan-kebaikannya)

4. Masa Pemboikotan

Saat masa pemboikotan Khajidah masih memiliki akses memasukkan bahan pangan ke dalam tempat pemboikatan.
Dan ketika makanan datang Khadijah memberikan dan mandahulukan orang lain daripada diri sendiri, sehingga setelah pemboikotan ia menjadi sangat kurus dan kering air susunya.
(Dalam urusan dunia mendahulukan orang lain akan menjadi kemuliaan).

5. Khajidah dimata Rasulullah
Yang paling dicintai Rasulullah adalah Aisyah dan ketika ditanya tentang khadijah Rasulullah menjawab aku dikarunia cintanya.

“Aku tidak pernah merasa cemburu terhadap istri-istri Nabi melebihi kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku belum pernah berjumpa dengannya. Biasanya ketika beliau menyembelih kambing, beliau memerintakan: “bagikanlah daging kambing ini kepada teman-teman Khadijah“. Suatu hari, kecemburuanku membuat beliau marah. Kataku, “Khadijah?” beliau lalu mengatakan, “Aku dikaruniai rasa cintah kepadanya” (HR Al Bukhari dan Muslim).

Keistimewaan Khadijah dimata Rasulullah :
“Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan darinyalah aku mendapatkan keturunan.”

Dan sejarah mencatat bahwa Rasulullah tidak memadu khadijah selama khadijah hidup.
Semasa hidup bersama Rasulullah Ibunda Khadijah sama sekali tidak pernah mengeluh kepada Rasulullah, tidak pernah cemberut atau bermuka masam sekali pun.

Lalu bagaimana dengan diri kita?
Apa yang sudah kita berikan kepada suami? Apa yang sudah kita korbankan untuk suami?
Apa yang sudah kita berikan pada suami kita?
Apakah kita sudah memenuhi cinta kita pada suami?
Apakah kira rela memberikan apapun yang terbaik dari diri kita untuk suami kita?

Dimana posisi kita dibandikan sayyidah khadijah?
Rasanya masih sangat jauh sekali😭

Khajidah naik ke atas gunung dalam keadaan hamil mengantarkan makanan kepada Rasulullah saat Rasullah di gua hira.
Bagaimana dengan kita?

Cobalah bermuhasabah, tanyakan pada diri kita. Bagaimana suami memandang diri kita?
(Catat sendiri kemudian konfirmasikan ke suami untuk evaluasi diri)

Pelajaran dari Ibunda Khadijah :
1. Jadilah Orang pertama yang tsiqoh pada suami kita
2. Kita adalah orang pertama yang mendukung pendapatnya
3. Tidak mendustakannya
4. Memberi keturunan pada suami
(poin 1-3 berkaitan dengan tsiqoh)
Mari belajar untuk terus menumbuhkan ke-tsiqoh-an kita pada suami.

Allahu a'lam..
Ambi Ummu Salman

Komentar

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif : arena-domino.net
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA