Etika Makan dan Menu makanan Rasulullah



         
          1. Meja Makan Rasulullah

Dari Al-Hasan bin Mihran, ia berkata, saya mendengar Farqad (salah seorang sahabat Nabi)berkata, “Saya pernah melihat Rasulullah dan ketika itu saya makan di meja makannya.’ (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah tidak pernah makan di meja makan dan piring. Beliau juga tidak pernah makan roti tipis yang lebar.”
Kemudian saya bertanya kepada Qatadah,” Lalu dimanalah mereka makan?” Qatadah menjawab, ”Di atas sufrah (alas tipis di atas lantai).” (HR. At-tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah duduk di atas tanah dan beliau makan di tempat itu.” (HR. Abu Nu’man dalam Hilyah Al-Auliya’)

2. Mangkuk Rasulullah
Dari Abdullah bin Basyar, ia berkata, “Rasulullah mempunyai sebuah mangkuk besar yang bercekung empat.”(HR. Al-Hindi dalam Kanzul ‘ummal)

          3. Roti Rasulullah
Dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Rasulullah pernah melalui beberapa malam dalam keadaan lapar, saat itu keluarga beliau tidak mempunyai sesuatu pun untuk dimakan. Roti yang sering mereka makan adalah roti gandum.”(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Sa’ad)
Dari Abu Umamah, ia berkata, “Makanan keluarga Rasulullah tidak lebih dari roti gandum.”(HR. Ahmad)
Dari Sahl bin Sa’ad, ia menuturkan,”Seseorang bertanya kepadanya, apakah Rasulullah pernah makan roti segar yang empuk?” Ia pun menjawabnya, “Rasulullah tidak pernag melihat roti segar yang empuk sampau beliau wafat.”
Kemudian orang itu bertanya lagi,”Apakah kalian mempunyai ayakan ketika Rasulullah masih hidup?”
“Kami tidak mempunyai ayakan,” ujar Sahl.” Lantas, bagaiamanakah kalian membuat roti gandum?” tanya orang itu. Sahl pun menjawab, “Kami meniup gandum tersebut sampai bersih dari kulitnya, kemudian kami meremasnya menjadi adonan.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Sa’ad)
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah tidak pernah makan di meja makan, dan tidak pernah makan roti segar yang empuk sampai beliau wafat.” (HR. Al-Bukhari)

          4. Kesukaan Beliau akan Sayuran
Anas bin Malik berkata, “Makanan yang paling disenangi Rasulullah adalah sayuran.”(HR. Az-Zabidi)

5. Membumbui dengan Cuka
Ibnu abbas berkata, “Saus yang paling digemari Rasulullah adalah cuka.”(HR. Abu Nua’im, Al Hindi, dan Az-Zabidi)
Ummu Hani’ berkata, “Rasulullah datang ke rumahku dan beliau bertanya, “Apakah kamu mempunyai sesuatu untuk dimakan?”
“Tidak, saya hanya mempunyai sepotong roti kering dan cuka,” jawabku.
Bawalah kemari!’ pinta Rasul, “Alangka melaratnya rumah yang di dalamnya hanya terdapat lauk pauk dari cuka.” Demikian Rasulullah. (HR. At-Tirmidzi)

6. Buah Mentimun
Rabi’ binti Mu’awwidz berkata, “Mu’ad bin afra’ mengutusku untuk menjual sekarung korma basah, dan di atasnya terdapat mentimun berbulu halus yang kecil-kecil. Adalah Nabi gemar memakan buah mentimun. Lalu, saya menawarkannya kepada beliau. Ketika itu, beliau sedang memilki manik-manik perhiasan pemberian seorang saudagar dari Bahrain. Maka Rasulullah mengambil timun-timun itu sepenuh tangan lalu perhiasan tersebut diberikannya kepadaku.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi)

           7. Buah Labu
Dari Anas bin Malik, ia berkata,”Ada seorang penjahit mengundang Rasulullah untuk makan hidangan yang telah dibuatnya sediri. Lalu saya pergi bersama Rasulullah memenuhi jamuan tersebut. Penjahit itu pun menghidangkan kepada beliau roti gandum dan kuah yang berisikan labu dan dendeng. Aku melihat rasulullah menyantap semangkuk kuah labu itu dengan lahap. Maka semenjak itu pun aku senang makan labu.” (HR. At-Tirmidzi)
Abu Thalut berkata, “Aku berkunjung ke rumah Anas bin Malik, dan ia sedang menyantap buah labu seraya berucap (kepada buah labu), “Alangkah mulianya pohonmu, betapa senangnya aku memakanmu sebagaimana Rasulullah oun menyukaimu.” (HR. Ahmad dan Al-Khathib)

8. Mentega dan Keju
Ibnu Abbas berkata,”Saya memberi Rasulullah mentega, keju, dan daging dhabb (sejenis kadal gurun). Maka, beliau memakan mentega dan keju tersebut. Lalu, beliau berkomentar mengenai daging dhabb itu,
Sungguh, aku belum pernah makan daging ini, siapa yang menyukainya, maka silahkan memakannya.”
Kemudian seorang hadirin memakan daging itu di meja makan beliau.” (HR. Abu dawud)

9. Hais (Adonan Korma)
Ibnu Abbas berkata, “Makanan yang paling disukai rasulullah adalah hais.” (HR. Abu Dawud)

10. Bubur Roti
Ikrimah berkata, “Sa’id bin Zubair membuat suatu masakan, lalu ia mengundang Ibnu Abbas, “Engkau beserta hamba-hamba sahaya pilihanmu dipersilahkan untuk datang ke rumahku.” Maka, Rasulullah begitu pula kami datang memenuhi undangannya. Setibanya di tempat, Ibnu Abbas berkata kepada Sa’id, “Hidangkanlah bubur roti buat kami, karena menu yang digemari oleh Rasulullah adalh bubur roti.” (HR. Ath-Thabaranii, Abu Nua’im, Al-Baihaqi, dan Abu dawud)

11. Mencampur Dua Macam Makanan
Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi berkata, “Rasulullah memakan buah semangka dengan korma.” (HR. Al-Baihaqi dan Abu Nu’aim)
Abdullah bin Ja’far berkata, “Saya melihat Rasulullah memakan buah semangka dengan korma.”(HR. Ibnu Hibban dan Az-Zubaidi)
Dari Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah gemar mecampur buah semangka dengan korma.(HR. Al-Baihaqi)
Anas bin malik berkata, “Rasulullah makan buah korma dengan tangan kanan, sedangkan semangka di tangan kirinya. Beliau memakan korma dicampur dengan semangka. Dan itulah buah-buahan yang paling disukai Rasulullah.” (HR. At-Tirmidzi)
Aisyah berkata, “Rasulullah memakan buah semangka dengan korma dan memakan mentimun dengan garam.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-hakim)

           12. Daging Favorit Rasul
Abdullah bin Ja’far berkata, “di saat kami sedang bersama Rasulullah beliau disuguhi sepotong daging. Lalu orang-orang pun menyuguhkan daging kepada kami, lantas rasulullah bersabda,
Daging yang paling lezat adalah daging bagian punggung.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Suatu ketika Rasulullah diberi sepotong daging, dan aku tunjukkan kepada beliau daging lengan, maka beliau pun senang.” (HR. Ath-Thabarani dan Ahmad)
Dari Abi Ubaid, ia berkata, “Saya memasak sekuali daging untuk Nabi. Karena beliau menyukai daging lengan, maka saya pun menyuguhkanya kepada beliau. Setelah memakannya, beliau ketagihan, “Berilah aku daging lengan lagi!” pinta beliau. Lalu, aku memberikannya kepada beliau. “Berilah aku daging lengan sekali lagi!” ujar beliau. “Ya Rasulullah! Memangnya seekor kambing punya berapa lengan?” aku bertanya. Rasul pun menjawab, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya kamu diam, niscaya daging lengan itu ada sesuai yang kuminta.”
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah tidak menyukai satu bagian pun dari seekor kambing kecuali bagian pundaknya.

13. Dendeng
Jabir bin Abdullah  berkata, “Kami pernah makan dendeng bersama Rasulullah.” (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)

14. Daging Bakar
Abdullah bin Al-harits berkata, “Kami pernah makan daging bakar bersama Rasululah di dalam masjid.” (HR. Ahmad)

15. Daging Ayam
Zahdam Al-Jumi berkata, “Kami berada di rumah Abu Musa. Lalu, ia menawarkan hidangannya. Hidangan yang ia tawarkan adalah daging ayam. Di tempat itu ada seorang laki-laki dari Bani Taimullah. Ia enggan mendekati hidangan tersebut. Maka, Abu Musa berkata kepada lelaki itu, “Mendekatlah kemari, sungguh aku pernah melihat Rasulullah makan daging ayam.” (HR. Al-Bukari, Muslim, d-Darimi, dan Al-Bazzar)

16. Meninggalkan Makanan yang Tidak Disukai
Khalid bin walid menuturkan, suatu saat ia bersama Rasulullah berkunjung ke rumah Maimunah binti Al-Harits, bibinya Khalid. Sang bibi menghidangkan daging biawak kepada beliau. Sementara rasulullah sendiri tidak memakan suatu hidangan sebelum beliau mengenalinya. Maka, seorang bertanya kepada Maimunah, “Apakah engkau tidak memberitahu Rasulullah apa yang akan beliau makan?” Menyadari keteledorannya, Maimunah pun memberitahu Rasulullah bahwa hidangan itu adalah daging dhabb. Maka beliau tidak jadi memakannya.”
Melihat hal itu khalid bertanya kepada Rasulullah, “Apakah daging biawak itu hukumnya haram?” Beliau menjawab, “Tidak, tetapi daging tersebut termasuk asing di kalangan kaumku, maka aku pun tidak menyukainya.”
“Lalu, saya menggigit daging biawak itu dan memakannya. Sedangkan Rasulullah hanya melihatnya,” ujar khalid. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu majah)
Az-Zuhri meriwayatkan, “Rasulullah tidak penah memakan qadzurah dan tidak pula memakan daging ayam kecuali panganan ayam tersebut tersedia di kandang.”
Menurut Az-Zuhri, Qadzurah disini adalah sesuatu yang kotor dan menjijikkan. Jadi, Rasulullah tidak memakan daging hewan yang memakan benda-benda najis sehingga hewan tersebut diganti pangananya dengan sesuatu yang suci

17. Menghindari makanan yang Beraroma Tidak Enak
       Dari Jabir bin Samurah, ia menuturkan, “Apabila raulullah makan, sisanya beliau berikan kepada Abu Ayyub, suatu hari beliau diberi semangkuk makanan berbumbu bawang putih. Lalu, beliau memberikannya kepada Abu Ayyub. “Ya Rasulullah! Apakah bawang putih haram dimakan?” tenyanya. ”Tidak, tetapi aku tidak suka baunya,” jawab beliau. “Saya pun tidak suka apa yang tidak engkau suka,” tegas Abu Ayyub. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan At-Tirmidzi)

          18. Lemak Korma
                Ibnu Umar berkata, “Aku melihat Rasulullah memakan lemak korma,”

               19. Manisan dan Madu
               Aisyah menuturkan bahwa rasulullah menyukai maknisan dan madu. (HR. Bukhari)

               20. Makanan Pokok Berupa Kurma
              Aisyah berkata, “Rasulullah makan dua kali sehari. Pada salah satunya beliau makan korma.”
       Ibnu Abbas berkata, “Korma yang paling disukai Rasulullah adalah korma yang dibungkus.” (HR. Abu Nu’aim)
             Aisyah berkata, “Rasulullah makan hidangan yang ada dihadapannya. Namun, bila ada korma beliau mengulurkan tangannya untuk mengambilnya.” (HR. Al-Bazzar)
      Abdullah bin basyar berkata, “Rasulullah mengunjungi rumah kami. Lalu ayahku menyuguhkan kepada beliau makanan buah korma dan roti yang empuk. maka beliau memakan korma kemudian beliau mengeluarkan bijinya di atas punggung kedua jarinya (yaitu jari telunjuk dan jari tengah), lalu beliau membuangnya.” (HR. Abu Awamah dalam Kitab Musnad Abi Awamah)

21. Buah Anggur
Ibnu Abbas berkata, “Aku melihat Rasulullah makan buah anggur dengan membuang kulitnya.”

           22. Korma basah
Anas bin Malik berkata, “Ketika saya menyuguhkan korma basah kepada Rasulullah maka beliau memakan korma itu dan membuang ujungnya.” (HR. As-Suyuti)
       Jabir bin Abdullah berkata, “Nabi gemar berbuka puasa dengan memakan korma basah di kala musimnya. Atau jika tidak ada, beliau berbuka dengan korma kering. Jumlah korma-korma yang beliau makan adalah ganjil, tiga, lima, atau tujuh.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi)

           23. Korma yang masih Muda
          Dari Abu huraurah menuturkan, ketika Nabi diberi korma yang masih muda beliau bersabda, Ya Allah, semoga Engkau mencurahkan keberkahan kepada kami di kota kami ini, dan jadikan ukuran mud dan sha’ (timbangan) kami keberkahan yang berlipat ganda.”
           Kemudian beliau memberikan korma-korma tadi kepada anak-anak kecil yang ada di tempat itu.” (Hr. Bukhari, Ahmad, Al-Baihaqi, Ibnu Majah dan Al-Mundziri)

24. Kue Puding
Abdullah bin Salam menuturkan, Rasulullah pergi ke tempar penambatan unta. Tiba-tiba datanglah Utsman bin Affan mengendarai seelor unta. Ia membawa tepung, minyak samin, dan masuk di atas unta itu. “Berhentilah!”, perintah Rasulullah. Maka Utsman pun menambatkan untanya. Lalu Rasulullah meminta sebuah periuk yang kemudian beliau isi dengan samin, madu, dan tepung. Selanjutnya, beliau meminta Utsman untuk menyalakan api di abwag periuk tadi, sampai adonan menjadi masak. “Makanlah!’, ujar Rasulullah. Maka, Utsman memakannya. “Menurut orang persia ini adalah kue puding.”

25. Menyantap Makanan dengan Tiga Jari dan Menjilatinya
Ka’ab nin ujrah berkata, “Aku melihat Rasulullah makan dengan menggunakan tiga jarinya; ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Kemudian, aku menyaksikan beliau menjilati jari tengah, telunjuk, lalu ibu jari.” (HR. Ahmad dan Muslim)
Dari putranya Ka’ab bin malik, dari Ayahnya (yaitu Ka’ab), “Bahwa Nabi makan dengan tiga jari. Beliau tidak mencuci tangan sebelum menjilatinya.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan Al-Baihaqi).

26. Mengambil Hidangan yang Terdekat
Abdul hakam berkata, “Abdullah bin Ja’far melihatku. Waktu itu aku masih kanak-kanak. Aku makan dari sisni ke sana. Abdullah saat itu menegurku, “Sesunnguhnya Rasulullah ketika makan, beliau tidak mengambil makanan yang terletak di luar jangkauannya.” (HR. Abu Dawus, ahmad, Al Hindi, dn Az-Zabidi).

27. Makan dengan Jongkok Karena Menahan Lapar
Anas bin malik berkata, “Ada seseorang memberi kurma kepada Rasulullah. Lalu, aku melihat beliau makan dengan jongkok karena menahan lapar.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad)

28. Tidak Makan sambil Bersandar
Abu juhaifah berkata, Rasulullah bersabda, “Aku tidak makan sambil berbaring.” (Hr. Bukhari, Abu Dawud, Ahmad, Ad-Darimi)

29. Tidak Mencela Makanan
Abu Hurairah berkata, “Rasulullah tidak pernah mencela makanan. Ketika beliau diberi makanan, jika berselera, maka beliau memakannya, dan bila tidak, maka beliau pun meninggalkannya. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad)
Ali bin Abi Thalib berkata, “Rasulullah tidak mencela nakanan dan minuman, dan tidak pula memujinya.” (HR. Al-Baihaqi)

30. Tidak Memakan Pemberian Zakat
Dari Bahz bin Hakim dari ayahnya dari kakeknya, Rasulullah bersabda, “Pemberian zakat tidak halal bagi Muhammad dan keluarga Muhammad.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ahmad)
Dari Salman, suatu ketika ia memberikan sesuatu kepada Rasulullah. “Ini adalah Zakat,” ujarnya. “Makanlah oleh kalian!” ucap Rasulullah kepada para sahabatnya. Sedangkan beliau tidak memakannya. Di lain kesempatan, saya memberi Rasulullah sesuatu. Dan saya berkata, “Saya melihat engkau tidak memakan pemberian berupa zakat. Sedangkan ini adalah hadiah.” Maka Rasulullah memakannya dan menyuruh para sahabatnya untuk memakannya pula. Mereka pun memakannya.” (HR. Ahmad, Ibnu Asakir dan Ibnu Abi Syaibah)
Abu rafi’ berkata, “Rasulullah mengutus seorang petugas Zakat. Ia menagih kepada Abu Rafi’. Maka Abu Rafi’ mengadukan hal itu kepada Rasulullah. Maka, beliau bersabda, “Sesungguhnya (pemberian) zakat itu haram bagi Muhammad dan keluarga Muhammad, pemimpin kaum adalah bagian dari kaumnya.” (HR. Ahmad)
Abu Hurairah berkata, “Bila seseorang memberi suatu makanan kepada Rasulullah, beliau menanyakannya terlebih dahulu, apakah pemberian tersebut adalah hadiah atau zakat? Bila orang itu mengatakan zakat, maka beliau berkata kepada para sahabatnya, “Makanlah oleh kalian!” Sedangkan beliau tidak memakannya. Namun jika orang itu menjawab “Hadiah,” maka beliau mengulurkan tangan dan memakannya bersama mereka.” (HR. Al-Baihaqi, Ahmad, dan An Nasa’i)
Abu Al-Wafa bin Aqil berargumen bahwa zakat diharamkan sedangkan hadiah dihalalkan bagi Rasulullah, karena hadiah adalah suatu lebih baik. Gelar kenabian sendiri adalah suatu kemuliaan. Oleh karena itu, hadiah itu diberikan sebab mereka mengharapkan adanya keberkahan yang diperoleh dari kemuliaan beliau.
Sedangkan zakat adalah simbol kasih sayang yang berkaitan dengan kemiskinan. Gelar kenabian terpelihara dari hal yang demikian. Dengannya, kemuliaan keluarga beliau terjaga dari mereka yang hendak meremehkannya.

31. Membaca Doa dan Membasuh Tangan Setelah Makan
Dari Abu Umamah, ia berkata bahwasanya,
أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ ، غَيْرَ مَكْفِىٍّ ، وَلاَ مُوَدَّعٍ وَلاَ مُسْتَغْنًى عَنْهُ ، رَبَّنَا »

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengangkat hidangannya (artinya: selesai makan), beliau berdo’a: Alhamdulillahi kastiron thoyyiban mubarokan fiih, ghoiro makfiyyin wa laa muwadda’in wa laa mustaghnan ‘anhu robbanaa (segala puji hanyalah milik Allah, yang Allah tidak butuh pada makanan dari makhluk-Nya, yang Allah tidak mungkin ditinggalkan, dan semua tidak lepas dari butuh pada Allah, wahai Rabb kami) (HR. Bukhari)

Dalam hadis riwayat Abu Dawud, al-Tirmidzi dan Ibn Majah dari Abu Said al-Khudri diterangkan bahwasanya Rasulullah Saw apabila selesai makan beliau membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِين
(Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makan dan minum kepada kami dan menjadikan kami sbagai kaum muslimin)

Ditulis oleh : Ambi ummu Salman
Sumber : Al-Wafa bi Ahwal Al-Mustafa, Kesempurnaan Pribasi Nabi Muhamaad shallalahu ‘alaihi wa sallam (Karya : Ibnu Qoyyim al Jauziyah)

Komentar

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif : arena-domino.net
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA