Memperbaiki Kesalahan Anak

Memperbaiki Kesalahan Anak
Bismillahirrahmanirrahim..


"Didiklah anakmu, karena sungguh engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu." (Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma)

3 point dasar yang harus diperhatikan untuk memperbaiki kesalahan anak yaitu :

√ Mengetahui bagaimana cara memperbaiki kesalahan anak

√ Menyikapi anak dengan lemah lembut

√ Bersabar

Berikut Hal-hal yang Harus Diperhatikan Orangtua dalam Memperbaiki Kesalahan Anak:

1. Carilah sebab kenapa anak berbuat salah lalu ketahui bagaimana mencegah dan mengobatinya. Yaitu dengan membaca referensi parenting, berkonsultasi atau mengikuti seminar mengasuh anak dan semisalnya.

2. Bagi orang tua, guru atau pengasuh hendaknya mendidik anak dengan baik yaitu dimulai dengan mengenalkan Allah Ta’ala sebagai pencipta dan manusia adalah makhluk yang diciptakan sehingga tumbuh pada dirinya rasa tunduk dan merasa diawasi oleh Allah.

3. Mengingatkan anak dengan balasan neraka atau surga akan menumbuhkan rasa takut dan berharap kepada Allah (yaitu takut adzabNya dan berharap ampunanNya). Ini merupakan salah satu cara terbaik untuk mengingatkan anak ketika berbuat salah.

Cara diatas akan berguna apabila orang tua telah mengenalkan Allah kepada anak, peran manusia diciptakan, menumbuhkan rasa takut kepda Allah dan memberikannya wawasan tentang keberadaan surga dan neraka.

4. Beri pujian kepada Anak sebagai wujud kepedulian dan kasih sayang.

5. Apabila anak terlihat kurang perhatian kepada orang tua bahkan ia lebih menyukai saudara atau temannya, coba perhatikan kenapa itu bisa terjadi? Apakah anak merasa tidak disayang? Apakah anak merasa tidak didengar pendapatnya?

6. Anak lebih suka dipuji daripada dicela, lebih suka didengarkan daripada diabaikan sehingga hatinya menjadi terbuka dan tidak menyimpan kesedihan atau kebencian.

7. Jangan pernah mensifati anak dengan sifat yang buruk (sepeti: bodoh kamu, dsj). Pernyataan ini tidak akan memperbaiki kesalahnnya bahkan membuat hatinya terkikis dan kepribadianya menjadi lemah.

8. Anak lebih cepat merespon perintah yang mengandung pujian daripada perintah yang mengandung celaan atau ancaman.

9. Berikut 3 cara yang dapat menjadikan anak terbuka menceritakan kesalahan atau rahasianya;

  -  Jangan membuka rahasianya walupun kepada orang terdekat

  -  Selalu berikan solusi untuk menyelesaikan masalahnya atau memperbaiki kesalahannya.

  -  Ceritakan masalah serupa yang pernah kamu hadapi sehingga dia percaya kamu dapat membantunya dan mulai bercerita tentang masalahnya.

10. Biasakan anak untuk berbuat baik. Sahabat Ibnu Mas’ud berkata: “biasakan anak-anak kalian untuk shalat dan ajarkan kepada mereka kebaikan agar mereka terbiasa”.

11. Umar bin Khattab berkata: “Didiklah anakmu, karena sungguh engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu”.

12. Apabila anak melakukan kesalahan hendaknya kita menjelaskan akibat dari perbuatannya dan itu tidak boleh dilakukan, apabila ia mengulangi hendaknya kita terus memberitahunya dengan cara lain dan bersabar serta tidak tergesa-gesa untuk memukulnya.

13. Memperbaiki kesalahan anak dapat dilakukan secara langsung apabila ia melakukan perbuatan yang berdampak langsung terhadap dirinya seperti ia bermaksiat atau bermain aliran listrik yang berbahaya. Namun apabila ia melakukan kesalahan seperti menumpahkan makanan di baju nenek kita dapat menundanya dan memperbaikinya dengan 4 mata.

14. Memperbaiki kesalahan anak didepan umum hanya akan merusak suasana dan membuat anak tidak suka.

15. Tidak memperbaiki kesalahan anak dimuka umum dapat menjaga kepribadian anak didepan saudara atau temannya dan memperkuat kepercayaan dan kasih sayang antara anak dan orang tua.

16. Apabila anak terjerumus pada kesalahan yang melanggar syari’at maka hendaknya bagi orang tua untuk segera mengingatkan dan memperbaikinya dengan tenang sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah .

17. Terkadang anak mengucapkan kata-kata kotor karena pengaruh lingkungan dan terkadang ia tidak mengerti artinya maka hendaknya bagi orang tua untuk cepat mengingatkan dan melarangnya serta memberitahu bahwa itu adalah ucapan yang memiliki arti kotor dan tidak pantas.

18. Perhatikan jenis kesalahan anak dibawah ini:

-  Kesalahan besar = Dapat diingatkan secara langsung seperti merokok.

  - Kesalahan besar dimuka umum = Diingatkan ketika menyendiri.

  - Kesalahan kecil = Dapat diingatkan secara langsung seperti makan dengan tangan kiri.

  - Kesalahan kecil dimuka umum = Diingatkan ketika menyendiri.

19. Membiasakan hidup sederhana dengan anak akan memperkuat dia ketika telah dewasa.

20. Berkomunikasi dengan anak yang berbuat salah dapat dilakukan dengan perlahan, tidak menyinggung kesalahannya secara langsung diawal percakapan, berbicara dengan akrab, perlahan meminta ia untuk meninggalkan perbuatannya dan jangan lupa untuk berdoa.

21. Ada 2 tipe orang tua:

  - Orang tua yang memenuhi kebutuhan anak tapi sibuk bekerja dan menggadaikan waktu bersama anak untuk pekerjaan sehingga anak kehilangan banyak moment karena ketiadaannya.

  - Orang tua yang memberikan waktu cukup bersama anak dan memenuhi kebutuhan bersamanya, ia menyempatkan waktu dengan anak untuk shalat berjamaah, belajar dan bermain.

22. Orang tua jenis pertama akan membuat banyak masalah dalam keluarganya secara tidak langsung bahkan ia tidak memiliki waktu untuk memperbaikinya.

23. Apa yang orang tua berikan kepada anak berupa kasih sayang, kebutuhan dan waktu kebersamaan akan melekatkan ingatan pada anak dan ia akan melakukan hal serupa kepada orang tuanya ketia ia telah dewasa.

24. Membiasakan berkomunikasi dengan anak secara terbuka akan menguatkan kepercayaan sehingga orang tua dapat dengan mudah mengetahui keinginan anak, masalah yang dihadapinya dan cita-cita mereka.

25. Orang tua yang berhasil adalah mereka yang mampu memperbaiki kesalahan anak dengan hikmah tanpa ada paksaan dan orang tua yang lebih berhasil adalah mereka yang mampu mengajarkan pada anak bagaimana cara memperbaiki kesalahannya dengan dirinya sendiri.

26. Kondisi anak yang berbuat salah adalah seperti orang sakit, ia membutuhkan seorang dokter yang dapat mengobatinya bukan seorang hakim yang menghukum karena kesalahannya.

27. Apabila orang tua ingin anaknya selamat hendaknya ia mengenalkan anak dengan masjid dan membiasakannya shalat berjamaah. Ini adalah hal utama yang harus diperhatikan selain pelajarannya di sekolah.

28. Dahulu sahabat Ibnu Abbas sangat bersemangat membangunkan anak untuk ikut dengannya shalat berjamaah dimasjid.

29. Memberi apresiasi dan hadiah kepada anak karena ibadahnya dapat dilakukan oleh orang tua sebagai salah satu cara mendidik mereka.

30. Apresiasi dan hadiah yang diberikan kepada anak dapat menjauhkan dia dari sifat buruk seperti malas, bosan, dsj.

31. Apresiasi dan hadiah yang diberikan kepada anak juga dapat menambah motivasinya untuk jadi lebih baik dalam beramal.

32. Pujian adalah salah satu bentuk apresiasi yang mudah diucapkan dan memiliki dampak luar biasa terhadap anak karena mereka merasa senang dan diterima.

33. Doa juga merupakan apresiasi yang memiliki pengaruh terhadap anak sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah kepada Ibnu Abbas .

34. Mencium pipi atau kening anak dengan pelan juga dapat memberikan apresiasi dan tanda kasih sayang yang diberikan orang tua kepada anak, ini juga bagian dari cara mendidik mereka.

35. Memberitahu kebahagiaan yang dirasakan orang tua kepada anak juga dapat mengapresiasi dan menambah kepercayaan mereka.

36. Orang tua juga dapat mengapresiasi anak dengan senyuman.

37. Pujian, doa, senyuman, dan ciuman orang tua terhadap anak adalah apresiasi yang harus didahulukan daripada apresiasi berupa materi seperti hadiah pakaian, kue dan semisalnya.

38. Menyempatkan waktu bermain bersama anak akan membuatnya tenang dan menambah kasih sayangnya terhadap orang tua.

39. Bijak dalam berumah tangga dapat meminimalisir terjadinya masalah keluarga.

40. Dalam memperbaiki kesalahan anak diperlukan komunikasi aktif yang berantai, maka kamu bisa mencoba menceritakan masalahmu untuk mengetahui masalahnya, berikan opsi solusi dan arahkan anak kepada yang benar.

41. Dengan begitu perlahan anak akan menaruh simpati dan sifat patuh kepada orang tua.

42. Cinta yang tumbuh dalam keluarga juga dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi anak.

43. Waktu yang diberikan orang tua untuk berkumpul bersama anak dapat menjaga mereka kesalahan dan terhindar dari kepribadian yang tertutup.

44. Dalam berumah tangga diperlukan waktu untuk berkumpul bersama anak untuk berdiskusi ringan.

45. Terkadang kesalahan orang tua dalam berbicara dapat membuat anak berbuat salah, seperti orang tua yang tidak sabar hingga sepintas mendoakan anak dengan doa yang tidak bagus.

46. Doa memiliki peran utama yang tidak boleh diabaikan untuk memperbaiki kesalahan anak, menjaga mereka dari sifat buruk, keselamatan mereka di dunia dan di akhirat.

47. Yang tidak kalah penting adalah mengajarkan kepada mereka bagaimana memperbaiki kesalahan mereka sendiri dengan doa sebagaimana yang dilakukan sahabat Saad bin Abu Waqqas ketika mengajarkan kepada anak bagaimana cara berdoa, mengangkat tangan, meminta Ampunan kepada Allah Ta’ala atas perbuatannya, menjauhkannya dari sifat pelit dan menyelamatkannya dari fitnah dunia, siksa kubur dan hari akhir.

Itulah beberapa pelajaran tentang bagaimana cara memperbaiki kesalahan anak yang bisa kita ambil faidahnya. Semoga Allah memudahkan urusan kita, keluarga kita dan anak-anak kita. Aamiin

Allahu a'lam

ambi ummu salman

Sumber : Cara Memperbaiki Kesalahan Anak, Dr. Ibrahim bin Rasyid Al Talha

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA