Kurikulum Pra Sekolah Salman (untuk Usia 3-5 tahun)

Bismillahirrahmanirrahim..
Kurikulum Pra Sekolah Salman (untuk Usia 3-5 tahun)

TUJUAN PENDIDIKAN :
Menjawab Seruan Allah :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
[at-Tahrîm/66:6]

PENJABARAN TUJUAN DAN SARANA

A. MEMBENTUK AQIDAH DAN KEIMANAN ANAK

1. Membacakan(dengan talaqqi) lafadz "laa ilaaha illalah" beserta artinya, dan terus menerus mengulang-ngulangnya.

2. Memperdalam muraqabah Allah Ta'ala dalam hatinya :
"Jagalah (perintah)  Allah niscaya Allah akan menjagamu. "
Dengan sering-sering mengucapkan :
"Sesungguhnya Allah Azza wa jalla melihatmu,  mendengarmu dan Dia bersamamu."

Juga senantiasa membaca alQur'an dan doa-doa.

3. Membaca Alam (Iqro), taddabur alam.

4. Dialog imam, penanaman aqidah (sifat Rahman, Rahim, dan ArRozaq), mengajarkan rasa syukur kepada anak, melalui peristiwa sehari-hari.

5. Memperdalam kecintaannya kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam dalam hati dengan melaksanakan sunnahnya dan mengikutinya.

6. Memberikan hadiah kepada anak-anak pada saat tertentu,  seperti hadiah atas hafalan alQur'an dan bacaan doa-doa yang terus menerus.

7. Membangun kecintaan anak kepada masjid.

B. MEMBENTUK KEILMUAN DAN PENGETAHUAN ANAK

1. Dengan mengajarinya Al Qur'an dan AsSunnah.

2. Belajar sejarah Nabi,  akhlak dan perilaku.

3. Mengajarinya doa-doa dan dzikir sehari-hari.

4. Menyediakan perpustakaan rumah bagi anak.

5. Membiasakan dialog iman,  dan menjawab pertanyaan anak dengan jawaban sesuai dengan usia yang berlandaskan sumber yang shahih.

6. Memperhatikan cerita-cerita (kisah) yang mendidik dan menghindarkan kecenderungannya yang mutlak kepada daya khayal,  dengan tetap menyadari pentingnya daya imajinasi anak.

7. Tidak memaksanya membaca dan menulis sebelum masanya, dengan tetap melihat pentingnya latihan untuk membaca dan menulis dengan bertahap.

8. Membuat halaqoh hafalan AlQur'an di rumah,  dan mulai mengajarinya hafalan AlQur'an dan mengajarinya sunnah.

9. Mengajarkan kosa kata bahasa Arab sederhana, terutama kata dalam AlQur'an.

C. MEMBENTUK AKHLAK, PERILAKU,DAN SOPAN SANTUN ANAK

1. Mempraktikkan adab-adab yang telab dipelajarinya

2. Keladanan dari kedua orangtuanya (Qudwah).

3. Mempergunakan kata-kata yang baik di depannya (Qoulan sadiidan), menjaga diri dari marah.

4. Menepati segala apa yang telah diucapkannya, tidak berbohong meskipun untuk bercanda.

5. Memberi permisalan dengan kisah-kisah nyata sebagai teladan yang baik baginya.

D. MEMBENTUK SISI SOSIAL

1. Membawanya datang ke majelis ilmu dan  bersilaturahim kepada ulama ahli ilmu.

2. Membiasakannya mengucapkan salam ketika keluar dan masuk ruangan.

3. Menunjukkan apa yang telah dipelajarinya di depan ayah dan bunda untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

4. Membiasakannya meminta izin dalam segala hal.

5. Mendidiknya untuk turut membantu pekerjaan rumah

6. Mengajaknya ke masjid setiap saat untuk menjadikannya mencintai masjid,  terikat dengannya dan melihat orang-orang asing selain kedua orangtuanya.

7. Memelihara hewan-hewan peliharaan yang jinak yang memungkinkan untuk anak, seperti ikan,kura-kura, dan lainnya.

8. Mengajaknya bersilaturahim kepada kerabat dan sanak famili.

9. Memilihkan teman dan lingkungan yang baik.

E.  MEMBANGUN SISI KEJIWAAN DAN PERASAAN

1. Mengenali kejiawaan anak dan kebutuhannya pada tiap fase

2. Menghargai anak dan tidak merendahkannya, khususnya di hadapan teman-temannya dan teman-teman kita sebagai orangtuanya

3. Mendengarkan dengan baik apabila dia berbicara dan membuatnya merasa bahwa yang dibicarakannya adalah hal penting

4. Memberi pengarahan kepadanya dengan lembut, dan diutamakan dilakukan saat sendiri

5. Menemaninya dalam permainan dan duduk bersamanya

6. Menjaga sentuhan dan kelembutan pada anak (memeluk dan menciumnya).

F. PERTUMBUHAN FISIK DAN KESEHATAN ANAK-ANAK

1. Memberikan asupan makanan yang halal dan thayyib.

2. Memberikan stimulasi dan latihan fisik sesuai dengan perkembangan usianya.

3. Membiasakannya membersihkan gigi, pakaiannya, dan tempat tidurnya.

4. Mendokumentasikan pertumbuhan fisik anak (tinggi badan, berat badan, dll)

5. Mempraktikkan ruqyah syar'iyah (doa-doa yang syar'i) sebelum tidur dan ketika sakit (dengan membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas)

G. MEMBENTUK RASA SENI, KEINDAHAN DAN KREATIFITAS ANAK-ANAK

1. Memperhatikan keindahan alat-lat yang khusus untuknya

2. Menyediakan alat mewarnai dan kertas gambar.

3. Memberikan permainan yang membangun kreatifitasnya.

4. Wisata alam dan membiasakan memikirkan dan memperhatikan secara sederhana.

5. Menjaga hasil karya anak dan tidak menyia-nyiakannya.

Allahu a'lam bi sowab

Penyusun : Ambi Ummu Salman
Pembimbing : Laksamana Yuda CH

Sumber Referensi :
1. AlQur'anul karim
2. Hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
3. Tarbiyatul Aulad, Dr. Abdullah Nashih 'Ulwan
4. Islamic Parenting (Cara Nabi Mendidik Generasi), Syaikh Jamal Abdurrahman
5. Modul Akademi Keluarga Mustawa 1, Parenting Nabawiyah
6. Panduan Mendidik Muslim (Usia Pra Sekolah), Abu Amr Ahmad Sulaiman

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

Gambar
Bismillah.. PROLOG Kisah istri Abu Lahab ini tidak lepas dari kisah Abu Lahab dan sepak terjang keluarganya yang bersepakat dalam berbuat dosa. Keluarga Abu Lahab adalah peringatan bagi keluarga muslim agar tidak berbuat seperti demikian. Keluarga yang bersepakat masuk neraka, suami istri yang bersepakat dalam permusuhan dan dosa. Padahal Allah memerintakan kita untuk tolong menolong dalam kebaikan bukan dalam keburukan. Surat Al Lahab adalah surat makiyyah yang diturunkan segaligus dalam satu surat. Ayat ini turun dikarenakan Abu Lahab sejak awal berusaha secara maksimal agar orang tidak masuk islam, menjauhkan orang-orang dari islam. Tapi usaha mereka sia-sia karena orang-orang beramai-ramai masuk islam. Siapakah Abu Lahab? Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza .  Dari pemberian namanya saja sudah salah, arti namanya adalah hamba uzza (uzza adalah salah satu berhala yang disembah oleh penduduk musyrikin makkah). Nama ini sekaligus adalah bermakna kebohongan karena uzza ...
Baca selengkapnya

KISAH IBUNDA NABI MUSA

Gambar
Bismillah... PROLOG Melihat kebesaran ibunda Nabi Muda sangatlah muda, karena kita dapat melihat dari sejarah kebesaran putranya yaitu Nabi Musa Alaihissalam . Karena dibalik anak yang hebat ada ibu yang hebat . Kebesaran Nabi Musa tergambar dalam AlQur'an, kisahnya paling banyak disebutkan dalam AlQur'an. Ia adalah Nabi yang hebat dan diimani oleh semua Agama seperti Nabi Ibrahim Alaihissalam ( 3 Agama terbesar mengimani Nabi Musa sebagai utusan Allah Ta'ala) Perjalanan hidup Nabi Musa hampir sama dengan perjalanan hidup Nabi Muhammad Shallallahu ' Alaihi wa Sallam . 1. Ayahnya meninggal saat ia masih dikandungan, dan ia terpisah dengan Ibundanya sejak kecil. 2. Fakir kemudia kaya. Nabi Muhammad kaya setelah menikah dengan Ibunda Khadijah, dan Nabi Musa menjadi kaya setelah menikahi putri Nabi Syu'aib. 3. Memiliki Fir'aun pada masanya masing-masing (Fir'aun pada zaman Rasulullah adalah Abu Jahal) 4. Diutus pada masyarakat yang ummy KISAH IBUN...
Baca selengkapnya

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA

Gambar
Bismillah.. Dari Hudzaifah RA, dia berkata : "Saat itu Kami sedang duduk bersama Umar. Maka, berkatalah Umar, "Siapakah diantara kalian yang ingat betul terhadap sabda Rasulullah SAW yang berkaitan dengan fitnah. Maka aku pun menjawab, "Akulah orangnya. " Umar berkata, "Sungguh engkau terhadap masalah ini termasuk orang yang pakar." Aku pun mengatakan permasalah itu dihadapannya, "(Ketahuilah), fitnah yang menimpa seorang laki-laki terkait keluarga, harta, anak atau tetangganya dapat dielakkan dengan shalat, puasa, sedekah, dan melakukan Amar ma'ruf dan nahi mungkar." Umar berkata, " Bukan itu yang aku maksudkan, tetapi fitnah yang menerpa (umat Islam) laksana gelombang di samudera." Maka Hudzaifah berkata, "(Tenang saja) engkau tidak akan mengalami pedihnya fitnah itu, wahai Amirul Mukminin, karena antara fitnah itu dan diri Anda terdapat pintu yang tertutup (yang menghalangi)." Umar bertanya. "Apakah pintu itu aka...
Baca selengkapnya