Sebelum Berbicara Pengasuhan

Bismillah..

Sejatinya sebelum kita berbicara tentang pengasuhan seharusnya kita berbicara dulu masalah pernikahan..

Sebelum kita berbicara peran ayah dan bunda mari kita bicara dulu peran kita sebagai suami dan istri..

Sebelum kita mengokohkan peran sebagai ayah dan bunda, kokohkan dulu peran kita sebagai suami dan istri..

Sebelum mengharapkan anak yang menyejukkan mata, jadilah orangtua yang menyejukkan mata dan itu dimulai dari menjadi penyejuk mata pasangan hidup kita..

Sebelum mengharapkan anak yang shalih, jadilah pasangan suami dan istri yang shalih agar bisa menjadi orangtua yang muslih (mesholihkan anak-anaknya).

Terkadang setelah hadirnya buah hati, kita menjadi lupa peran utama kita.
Melupakan hak dan kewajiban kepada pasangan, lalai terhadap adab kepada pasangannya..

Maka menjaga kekokohan peran sebagai suami dan istri adalah keharusan pertama sebelum kita berbicara tentang pengasuhan.

Pernikahan adalah ibadah terlama dan terpanjang, pun pernikahan memiliki makna yang agung karena ia adalah separuh agama dari seorang muslim. Maka setelah seseorang menikah ia dianggap telah menggenapkan separuh agamanya. Pernikahan ini bisa menjadi gerbang untuk untuk meraih Ridho Allah hingga kita ke JannhNya, pun ia bisa menjadi sarana turunnya murka Allah yang mengantarkan ke NerakaNya, naudzubillah..

Pondasi utama untuk mengikat suami dan istri adalah kebersamaan dalam ketaatan kepada Allah dan RasulNya. Keterikatan inilah yang merupakan keterikatan yang kokoh tanpa batas waktu. Sebagaimana hubungan seorang individu dengan dirinya sendiri :

"...  ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ....."
"...mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka..." (Qs. Al-Baqarah : 187)

Ikatan ini merupakan persiapan untuk pendidikan anak dan pertumbuhan mereka yang tidak akan mungkin teruwujud melaikan di bawah asuhan ibu yang penuh kasih sayang dan ayah sebagai Qowwam yang bertanggung jawab.

Seorang suami harus tetap berdiri pada posisinya, begitu pula dengan istrinya tetap pada tempat mulianya..
Dan tak lupa melibatkan Allah dalam setiap prosesnya..

Semoga Allah membimbing laju bahtera rumah tangga kita hingga berlabuh ke JannahNya, dan Allah ridho kita menjadi keluarga sehidup sesurga..
Aamiin..

Allahu a'lam..

Ambi Ummu Salman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA