SEMUA BERAWAL DARI MASJID

Bismillah..

🕌 Masjid adalah Milik Allah

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا

"Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah."
(Qs. Al-Jin : 18)

Masjid bukan milik makhluk, masjid adalah sepenuhnya milik Allah. Dan masjid hanya digunakan untuk menyembah Allah, tidak untuk selainnya. Sehingga masjid hanya boleh digunakan untuk mengajarkan semua hal yang menuju Allah, mendekatkan pada Allah, dan tidak boleh diajarkan hal selainnya.

🕌 Masjid Tempat Mencari Cahaya

Masjid adalah tempat mencari cahaua karena manusia butuh cahaya, dan manusia hidup membutuhkan cahaya.

اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ

36. Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang,

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

37. laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
(Qs. An-Nur : 35-37)

بُيُوتٍ = rumah/masjid
Kata Baitullah/buyutullah merujuk pada Masjid

رِجَالٌ = Laki-laki
Rijaal (laki-laki) memilki dua makna :
1. Rijaal = Jantan (jenis kelamin) 
2. Rijaal =Laki-laki (sifat)
Ayat ini merujuk pada sifat, yaitu mereka yang menjaga sholat dan dzikirnya dimasjid, karena ia dilalaikan dari urusan dunia.

Laki-laki adalah penghubung antara cahaya masjid dengan rumah. Maka jika ingin rumah bercahaya, suruhlah para lelaki yang ada di rumah untuk ke masjid karena merekalah penghubung kita dengan cahaya Allah. 
Bagaimana seorang lelaki bisa mencahayai rumah tangganya jika ia tidak pergi ke masjid.

Biasakan anak untuk pergi ke masjid sejak dini, karena generasi bercaya berawal dari masjid.

Semakin terlambat memasukkan anak ke masjid maka semakin sulit untuk menggapai cahaya tersebut.

Di zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Sahabat,  anak-anak kecil bahkan cucu-cucu Rasulullah diajak ke masjid. Mereka besar dan belajar di masjid.

Buat anak-anak nyaman dengan rumah Allah. Karena menjauhkan anak dengan masjid sama dengan merusak satu generasi.

🕌Kriteria Pemakmur Masjid

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

18. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Qs. At-Taubah : 18)

Maka berdasarkan ayat tersebut,  5 ciri orang yang memakmurkan masjid adalah :
1. Beriman kepada Allah
2. Percaya kepada hari akhir
3. Melaksanakan sholat
4. Membayar zakat
5. Takut kepada Allah dan tidak takut kepada selainnya.

Masjid adalah miniatur sebuah negara, imam masjid adalah pemimpin. Tidak sembarang orang bisa menjadi imam masjid. Maka jika kita cakap memilih pemimpin masjid maka kita akan cakap memilih pemimpin di luar.

Kita ambil satu pelajaran dari seorang imam masjid, yaitu imam yang batal. Imam yang batal, maka ia tidak lagi sah sholatnya dan tidak sah menjadi imam maka ia harus mundur dari mihrabnya. Begitulah oemimpin harusnya jika ia sudah merasa tidak layak ia dengan sadar akan mundur.

🕌 Mendahulukan Rumah Allah

Ketika hijrah ke madinah Nabi membangun masjid sebelum membangun rumahnya. 
Nabi mengurusi Allah sebelum mengurusi diri sendiri.

Ingat : Bagaimana kita mengharapkan barokah jika Allah hanya diberi sisa dari mengurusi diri sendiri?!.

🕌 Membangun Masjid Sebelum Pasar

Rasulullah membangun masjid terlebih dahulu sebelum membangun pasar. 
Lihatlah hari ini pembangunan rumah mewah sengan fasilitas lengkap, tapi terkadang masjid hanya dibangun seadanya dan di tempat seadanya. 
Mall dan pusat perbelanjaan yang megah dibangun sedemikian rupah, namun tengoklah diletak masjidnya dan bagaimana kondisi masjidnya. Masjid dibangun ditempat sisa dan seadanya. Sungguh kondisi yang memprihatikan dan jauh dari apa yang nabi teladankan.

Karena memang tidak semua konsep islam bisa dijalankan oleh orang-orang kafir.

Dahulu di madinah rumah para sahabat mengitari masjid, bahkan setiap rumah memiliki dua pintu, satu pintunya menghadap ke masjid. Tujuannya adalah agar memastikan mereka dan anak-anak mereka sampai ke masjid. 
Masjid sebagai berada di tengah-tengah pemukiman mereka sebagai central.

🕌 Jangan Abaikan Masjid

Karena muslimin mengabaikan rumah Allah maka peradaban saat ini tidak ditangan muslimin. Tapi ditangan orang-orang kafir.

Jangan habiskan harta umat hanya untuk mempercantik masjid. Jangan hanya memikirkan bangunan fisiknya, tapi bagaimana memakmurkannya.

Zaman sekarang orang berlomba-lomba membangun masjis yang besar namun tidak hanyak jama'ahnya bahkan sepi dari aktifitas yang memakmurkan masjid. Padahal di zaman kebesaran islam, perluasan masjid hanya dilakukan jika masjid sudah tidak mampu menampung jama'ahnya lagi.

🕌 Fungsi Masjid

Masjid nabawi di zaman Rasulullah dibagi menjadi tiga bagian. 
1. Bagian depan (ada atap penutupnya), fungsinya untuk sholat
2. Bagian belakang, (ada atap penutupnya,  fungsinya untuk tempat tinggal para ahlussuffah) 3. Bagian tengah (terbuka tanpa atap), untuk fungsi sosial.

Masjid-masjid di zaman peradaban islam ukuran masjidnya besar-besar tapi tidak ada pengeras suaranya, maka kubah yang ada di masjis di desain sebagai pengantar suara.

🕌 Fungsi Masjid Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah

1. Sebagai tempat ibadah

2. Sebagai tempat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengeluarkan keputusan negara. 
Jika kita bandingkan dengan saat ini, maka masjid Nabi sebanding dengan istani negara.
Itulah mengapa keputusannya selalu berkah karena keputusannya dikeluarkan di rumah Allah, karena di saat rumah Allah orang tidak akan membuat keputusan yang melawan Allah.

3. Sebagai tempat Nabi mengeluarkan keputusan-keputusan pengadilan

4. Nabi menjadikan masjid sebagai tempat memberikan fatwa-fatwa.
Jadi fatwa-fatwa tidak dikeluarga di satu gedung khusus seperti yang ada saat ini. Tapi semua diberikan di masjid.

5. Masjid adalah Madrasah dan Unversitas bagi Muslimin (Fungsi Pendidikan).

Generasi dididik dengan ilmu tapi jauh dari masjid maka ia akan berilmu tapi tidak berakhlak. Karena orang yang hatinya terpaut di masjid ia akan selalu melihat waktu untuk waktu sholat, waktu untuk Allah dan mengingat Allah. 
Kampus adalah tempat melahirkan manusia yang membawa peradaban, dan masjid adalah tempat terbaik.

6. Masjid sebagai baitul mal
Nabi meletakkan harta waqaf, sodaqoh, sebagian ghonimah di masjid.

7. Masjid pernah dijadikan nabi sebagai penjara
Tsumamah bin Utsal salah satu sahabat yang pernah dipenjara Nabi di dalam masjid.
Kisahnya dapat dibaca disini

8. Masjid sebagai rumah sakit. 
Salah satu kisahnya ada pada sahabat mulia Saad bin Muadz yang terluka saat perang ahzab dirawat di masjid. Ia adalah sahabat yang ketika meninggal Arsy Allah bergetar. 
Kisahnya dapat dibaca di link disini

8. Masjid Sebagai Media
Media zaman dahulu diwakili dengan syair. Sahabat Nabi yang ahli syair bernama Hasan bin Tsabit. Nabi memberikan mimbar khusus untuknya, jadi di masjid Nabawi ada dua mimbar, satu mimbar khusus untuk Rasulullah dan satu lagi untuk Hasan bin Tsabit

10. Masjid untuk Ketangkasan Fisik (Melatih Tentara-tentara Allah)

Allahu a'lam..

Pemateri : Ustadz Budi Ashari, Lc
Peresume : Ambi Ummu Salman (jika ada kesalahan pencatatan atau penulisan maka murni dari kekhilafan dari penulis) 
Kajian dilaksanakan hari ahad, 23 Juli 2017, di Masjid Ar Rahim Kompleks Sawangan Permai.

#ambiummusalman
#semuaberawaldarimasjid
#generasicintamasjid
#parentingnabawiyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA