PIKNIK BUKU
Bismillah..
Piknik terbaik adalah dengan menelaah buku dan menyelami hikmah yang ada di dalamnya, sedangkan istirahat yang terbaik adalah dengan sholat.
Ya, tak perlu terlalu jauh untuk piknik dan tak perlu mengeluarkan biaya yang besar, cukup duduk bersama satu buku dan menikmati isinya maka itu jauh lebih dari cukup in syaaAllah.
Kenikmatan yang bisa memberika gizi pada hati yang mampu menyelami hikmahnya..
Serius sekali ini, hehe..
Tapi benar sekali, dengan bersama buku-buku serasa tidak sendirian, seperti sedang bercakap dengan penulisnya atau bertemu dengan tokoh di dalam buku tersebut, melakukan pengembaraan yang entah di bumi bagian mana.
Pantas saja seorang Ulama yaitu Ibnul Mubarak Rahimahullah lebih betah dan banyak berdiam diri di dalam rumahnya. Hingga seseorang bertanya padanya, "Apakah engkau tidak kesepian? ", "Bagaimana aku merasakan kesepian sedang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya selalu bersamaku." Jawab Ibnul Mubarak.
Piknik buku ini juga bisa memiliki fungsi yang sama seperti piknik-piknik lainnya. Untuk menyegarkan pikiran dan merehatkan diri sejenak, agar tetap terjaga kewarasan😃.
Sehingga pojok baca di rumah harus selalu ada, meskipun status masih kontraktor atau rumah sempit sekalipun. Jadi tinggal kita mengakali bagaimana agar pojok baca itu tetap ada.
Kami pun demikian, pojok baca ini harus ada dimanapun kami tinggal. Apalagi bagi saya pribadi sebagai ibu rumah tangga yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, pojok baca ini sangat membantu menghilangkan lelah dan penat.
Termasuk aktifitas beberes pojok baca ini, pun menjadi lebih menyenangkan dari pada membereskan sudut rumah yang lain. Hehe..
Termasuk hari ini, ini adalah hari yang cukup membuat hati senang, membereskan buku sambil menyortir buku untuk disumbangkan dan dijual. Buku waktu sebulan ternyata..dan hari ini finalnya😅
Lama amat mbak? Iya hasil sortirannya 2 kontainer😨,yang dijual sudah sold out, tinggal yang disumbangkan belum sempat dikirimkan.😞
Selain itu ternyata berat berpisah dengan buku-buku itu.. Apalagi sudah membersamai berpindah sampai ke tiga pulau..
Tapi in syaaAllah akan lebih bermanfaat jika buku itu beralih tuannya, dan rumah pun jadi agak lega dan rak buku sisanya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lain.
Menukil sebuah bait syair dari Abu Hasan bin Ali bin Ahmad tentang kesedihannya ketika menjual buku-bukunya dengan sedikit perubahan dari syair aslinya,
Setelah sekian tahun aku dekat dengannya, akhirnya aku menjualnya...
Meski kesedihan dan tangis melanda sesudahnya...
Dahulu tak menyangka aku akan menjualnya..
Namun karena kelemahan dan kepentinganku, aku pun berduka..
Sungguh duka yang menyayat hati...
**edisi lagi lebay ini saya🙄😭
Ya hanya berharap semoga 2 kontainer buku yang tersortir bisa lebih berkah dan bermanfaat bagi pemilik barunya.. ❤
Aamiin..
Catatan : memiliki pojok baca nggak harus nunggu punya banyak buku atau harus beli buku yang mahal atau buku premium. Karena banyak buku yang murah tapi sangat berkualiatas. Disesuaikan saja dengan kondiai keuangan kita.
Mulai saja dengan mengumpulkan dan merapikan buku yang ada karena kalau berantakan berserakan tentu kita akan malas menyentuh buku-bukunya, ya kan? 😁.
Beli buku rutin dan berkala. Sebisa mungkin sisihkan khusus dana pembelian buku jika memungkinkan, agar tidak memberatkan karena memborong buku sekaligus😊.
Utamakan buku-buku agama dulu kalau bisa😉
Untuk rak buku, sesuaikan saja dengan kondisi rumah dan keuangan keluarga.
Rak buku di rumah kami ini total harga semuanya tidak sampai sejuta loh, pun kami belinya satu2 nunggu promo.
Alhamdulillah setahun di depok bisa mengumpulkan rak2 itu😍.
Selamat mencoba berpiknik buku ya... ❤
Semoga bermanfaat..
Ambi Ummu Salman.
Depok, 13/07/17
mantap artikelnya.
BalasHapusterapi alat vital