Mengajarkan Sejarah Islam Kepada Anak Sejak Usia Dini
Bismillah...
Anak-anak sangat senang dengan cerita dan kisah, apalagi diceritakan oleh orang tuanya.
Anak-anak juga butuh sosok teladan dan akan diikutinya, karena anak-anak adalah “mesin fotokopi” yang sangat cepat.
Apa yang mereka lihat dan mereka dengar, akan dengan cepat diikuti.
Generasi muda Islam di zaman keemasannya merupakan generasi terbaik yaitu di zaman para salafus shalih. Mereka sangat memperhatikan hal ini pada anak-anak mereka.
Mereka mengajarkan dan membacakan sejarah Islam kepada anak-anak mereka.
Mereka perkenalkan para pahlawan Islam sebagai sosok yang harus diteladani dan dikagumi.
Karena pentingnya sejarah Islam, sampai-sampai mereka mengajarkan sejarah Islam sebagaimana mereka mengajarkan Al-Quran kepada anak-anak mereka.
‘Ali bin Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib (dikenal dengan nama Zainul ‘Abidin) berkata,
كنا نعلم مغازي النبي صلى الله عليه و سلم وسراياه كما نعلم السورة من القرآن
“Dulu kami diajarkan tentang (sejarah) peperangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Al-Qur’an diajarkan kepada kami”1.
Sejarah dan kisah masa lalu berbeda dengan beberapa hukum fikih. Sejarah bisa memberikan semangat dan motivasi serta berupa praktek penerapan langsung dari ilmu yang dipelajari.
Oleh karena itu, sebagian ulama lebih suka membahas sejarah dan keteladanan para Nabi dan orang shalih.
Imam Abu Hanifah rahimahullah berkata,
الحكايات عن العلماء ومجالستهم أحب إلي من كثير من الفقه؛ لأنها آداب القوم وأخلاقهم
“Kisah-kisah (keteladanan) para ulama dan duduk di majelis mereka lebih aku sukai dari pada kebanyakan (masalah-masalah) fikh, karena kisah-kisah tersebut (berisi) adab dan tingkah laku mereka (untuk diteladani)”2.
Bahkan sepertiga isi Al-Quran berisi mengenai sejarah dan kisah-kisah umat di masa lalu, agar kita bisa mengambil pelajaran dan menjadikan teladan dari kisah para Nabi dan orang shalih.
Allah Ta’ala berfirman,
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُون
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi ‘alaihis salam dan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat).
Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”
(QS. Yusuf: 111).
Semoga kita selalu bersemangat mengajarkan sejarah Islam pada anak-anak dan generasi muda kita. Belikan mereka buku sejarah Nabi dan orang shalih sejak usia dini serta dibacakan dan dijelaskan kepada anak-anak.
Kenalkan kepada mereka para pemuda Islam sehingga mereka akan jadikan teladan dan contoh.
Penulis : dr. Raehanul Bahraen
Artikel Muslim.or.id
_____
Al-Jaami’ li Akhlaaqir Raawi 2/195, Maktabah Al-Ma’arif, Riyadh, 1430 H, Asy Syamilah ↩ Jaami’u bayaanil ‘ilmi wa fadhlihi, I/509 no.819, Darul Ibnu Jauzi, cet.I, 1414 H, Asy Syamilah ↩
Komentar
Posting Komentar