Balada 2 Dunia

Bismillah...

Ketika di dunia nyata kita menjaga pandangan, menundukkan pandangan untuk tidak memandang wanita/lelaki yang bukan mahrom..
Namun ketika menjelajah dunia Maya mata kita lincah melihat setiap detail foto yang diupload, bahkan ketika yang empunya foto belum menutup sempurna aurotnya, kita dengan senang hati menikmatinya..
(Maka jadilah menundukkan pandangan hanya di dunia nyata tidak untuk dunia Maya)

Ketika kita di dunia nyata berusaha menjaga lisan kita agar tidak tergelincir dan menyakiti hati orang lain..
Ternyata di dunia Maya, jari tangan kita lincah menuliskan kata-kata yang tak terucap namun tertulis dilayar datar kita, kalimat mencaci, nyinyir, mengumbar iat diri dan saudaranya, memfitnah dan semua kalimat negatif yang dengan mudah meluncur lewat jari-jari kita..
(Maka menjaga lisan baginya hanya di dunia nyata tapi tidak di dunia Maya)

Ketika di dunia nyata kita berusaha menjaga aib sendiri dan air orang lain agar tidak terbuka..
Maka di dunia maya kita dengan mudah bercurhat semau kita yang ternyata itu aib kita sendiri dan dengan mudah pula mengumbar aib saudaranya dan yang lainnya dengan mudah men-share dan like aib yang sudah disebar entah dari mana asalnya, bahkan kita tidak kenal siapa pelakunya..
(Maka menjaga aib baginya hanya berlaku di dunia nyata tapi tidak di dunia Maya).

Di dunia nyata para Ikhwan dan akhwatnya berusaha agar tidak berkholwat satu sama lain, tapi di dunia Maya ternyata hijab dengan muda terbuka, kholwat dimana-mana..
Alih-alih chat memberi semangat, alih-alih japri tanya kabar dan sebagainya, akhirnya batas yang harus dijaga terlupa begitu saja.
(Maka tidak berkholwat di dunia nyata, tapi dilakukan di dunia maya)

Ketika di dunia nyata kita menyatakan diri fokus menjadi full time mom, waktu sepenuhnya melayani suami dan mendidik anak..
Ternyata dunia Maya mengoda.. asik browsing, nyetatus, bisnis online, upload-uploaf foto, ngegosip, dan lainnya..tak terasa ternyata waktu bersama si layar datar lebih lama dan lebih intim ketimbang dengan anggota keluarganya..
(Maka waktu di dunia nyata hampir habis terenggut oleh dunia Maya).

Ketika di dunia nyata majelis ilmu sudah banyak tersebar bahkan tidak berbayar, dengan jarak yang tidak seberapa jauh..tinggal niatnya saja untuk menjemput ilmu dan duduk di taman surga dunia..
Tapi kita enggan melangkahkan kaki, karena telah merasa cukup dengan artikel-artilel, kulwap-kulwap dan tausiyah-tausiyah di layar datar kita..
(Maka di taman surga dunia tak lagi menarik, karena layar datar lebih menggodanya)

Dunia nyata dan dunia Maya harusnya sama..
Bagaikan cermin datar yang menampakkan bayangan kita..
Menjaga diri di dua dunia..
Menjaga akhlak di dua dunia..
Karena setiap perilaku kita di dua dunia ini akan dihisab, akan sama perhitungannya..
Pahala tetaplah bernilai pahala..
Dosa tetaplah bernilai dosa..
Kebaikan tetap menjadi kebaikan..
Keburukan tetap menjadi keburukan..
Tidak menjadi sebaliknya..
Hitam biarlah jadi hitam..
Putih jadikan tetap putih..
Tapi karena sikap kita, banyak yang menjadi abu-abu di era layar datar saat ini..

Mari kita istiqomah dalam kebaikan baik itu di dunia nyata atau ketika kita berada di dunia Maya..

Allahu a'lam..

Ambi Ummu Salman
Depok,051016

#BelajarIstiqomahAkhlakulKarimah
#SelfReminder

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA