Tips Bermajelis Ilmu Menyenangkan Bersama Buah Hati
Bismillah..
Saya termasuk yg kelihatan rempong mungkin jika bermajelis ilmu,hehe..
Sudah seperti Osin depan gendong bayi belakang gendong ransel, tapi saya tidak sendiri karena jika ditengok banyak juga yg sama rempongnya..hehe
Mengapa si kita perlu susah-susah bawa anak ke majelis ilmu bersama bunda atau ayahnya. Toh di sana kemungkinan besar para balita tidak akan mendengar ceramah dari pembicara atau ustadz/ah, mereka tetap bakalan sibuk dengan dunianya...ya kenyataannya memang begitu sii..
Tapiii..jika kita menengok kebiasaan para shalafussalih mereka seringkali mengajak sang buah hati mendatangi majelis ilmu atau bahkan bersilaturrahim kepada ahli ilmu.. tujuannya bukan hanya mendengar saja tapi pada manfaat yang jauh lebih besar yaitu menularnya kebesaran sang ahli ilmu, hanya dengan mendudukkan mereka bersama ahli ilmu..
Tapi sadar atau tidak terkadang ada yg terganggu dengan kehadiran balita-balita kita, entah karena teriakan atau hilir mudiknya mereka yg berlarian.
Kan harusnya para jama'ah faham dan maklum dong??? Ya iya lah pastinya..tapi kita sebagai orangtua tidak boleh lepas tangan begitu saja lantaran berdalih pemakmulan..
Setidaknya kita ikhtiarkan dulu, agar anak kita bisa tenang dalam Majelis Ilmu, setelah itu jika memang yg terjadi diluar rencana..ya namanya juga anak2, banyak hal yg tidak terduga yg bisa mereka lakukan.
Mari kita berbagi tips agar kita bisa dengan bermajelis ilmu bersama buah hati dengan menyenangkan^^.
Ini hanya sekedar yang sudah saya lakukan, dan Alhamdulillah biidznillah berhasil, tapi bisa jadi emak2 lain punya cara yang berbeda karena kembali lagi anak kita beda,hehe..
Lansung saja ya...
(1) MENATA HATI DAN EMOSI DIRI SENDIRI
Sudah bukan rahasia kalau Suasana hati kita sangat berpengaruh dengan suasana anak, jadi hal pertama yang harus dilakukan adalah harus merasa nyaman serta bahagia dengan majelis yang akan di hadirinya. Jika kita mengangap ini hal yang merepotkan, membebankan, merasa terpaksa maka anak akan cenderung rewel.
(2) MEMBERITAHUKAN RENCANA PADA ANAK
Jika esok anak akan diajak majelis maka beritahukan rencana setidaknya sehari sebelumnya. Sounding ke anak, waktu yang paling tepat adalah sore hari dan diulangi lagi malam menjelang tidur. Ibu juga harus menggambarkan realita majelis tersebut. Untuk usia 0 – 2 tahun anak belum akan paham sepenuhnya tapi ini akan menjadi informasi yang tersimpan di dalam otaknya. Untuk usia rentang usia 2-5 tahun memerlukan bahasa komunikasi khusus. Anak usia ini adalah usia eksplorasi dan membutuhkan pengakuan sehingga anak cenderung susah di arahkan, usil karena ingin tau, bercanda berlebihan, suka berteriak, minta perhatian, dll. Maka butuh cara komunikasi yang ekspresif dan pelukan hangat ibu. Gambarkan bahwa majelis dakwah adalah majelis yang disayang Allah, akan banyak pahala yg diterima saat menghadirinya.
Jangan melakukan hal-hal yang menbuat syok sebelum berangkat, misal membangunkan secara mendadak dan memandikan dengan air dingin padahal biasa mandi dengan air hangat, hal ini akan menyebabkan anak menjadi rewel.
(3) TIDAK MENYIAPKAN BEKAL MENDADAK
Persiapkan semua perbekalan yang ingin kita bawa saat kajian, setidaknya ketika malam hari sebelumnya. Saya biasa mengisi ransel saya dimalam hari, mulai dari mainan kecil,buku,popok,tisu,dll.
Siapkan busybag,atau apalah yg bs membuat si kecil lebih anteng.
Usahakan Tidak membawa bekal mainan yang akan menggangu berjalannya majelis ilmu, mainan yang berisik, karena akan mengganggu konsentrasi, atau akan mengganggu bayi-bayi lain yang sedang tidur.
Untuk makanan, usahakan tidak membawa makan besar. Harusnya dibangun adab bermajelis sejak dini bahwa majelis ilmu bukan tempat makan. Bawalah bekal pengganjal saja berupa cemilan2 ringan, suapi anak makan sebelum berangkat kegiatan bermajelis sehingga saat bermajelis anak tidak kelaparan sehingga tidak rewel.
(3) BERANGKAT AWAL WAKTU DAN BERPENAMPILAN TERBAIK.
salah satu adab bermajelis ilmu adalah memakai pakaian yang terbaik, dan siapkan baju yg berbeda dari baju sehari-harinya. Begitupun pakaian kita sebagai Ibu, pakailah baju yg baik ketika bermajelis ilmu. Selain menjadi adab juga hal ini agar anak terbiasa menganggap bahwa majelis ilmu adalah hal yang istimewa.
DATANGLAH TEPAT WAKTU
Tubuh beradaptasi mengikuti kebiasaan yang dijadwalkan padanya, misal perut akan lapar sesuai jadwal makan sehari-harinya, mata akan mengantuk sesuai dengan jadwal hariannya, begitu juga kebiasaan bangun akan mengikutinya.
Oleh karena itu jika anak biasa dibiarkan tidur sampai jam delapan tentu dia akan rewel jika tiba- tiba dibangunkan jam 6 pagi, maka mulailah menjadwalkan dan mempolakan kebiasaan anak dengan pola kegiatan ibu agar mereka terbiasa.
(4) TANGGAPI PERASAAN ANAK DENGAN TEPAT
>>JIKA ANAK MENGAJAK BICARA, tanggapi dengan suara pelan. Hal ini agar mereka terbiasa menghormati majelis.
>>JIKA ANAK BERLARI-LARIAN, umumnya ini yang banyak dilakukan anak-anak. Bermain kejar-kejaran apalagi jika majelis ilmunya di masjid yang luas.
Sebisa mungkin jangan biarkan anak lari-lari di dalam masjid, atau mendekati pemateri agar tidak terganggu konsentrasinya. Jika anak sedang jenuh ajaklah keluar dan jalan-jalan sejenak.
Jikalau pun memang anak tetap berlarian,usahakan menjauh dari area majelis, atau area bermain yang telah disediakan oleh panitia atau penyelenggara jika ada.
>>JIKA ANAK MENANGIS,
untuk anak 0 – 2 tahun biasanya tangisannya murni karena tidak nyaman, baik karena haus, lapar, sakit, kepanasan, atau kedinginan segera tangapi tangisannya.
Untuk anak 2 – 5 tahun biasanya tangisannya bisa karena tidak nyaman atau senjata agar orang lain memperhatikannya atau menuruti perintahnya. Jadi kita harus pintar membaca rengekan mereka, jika karena tidak nyaman maka segera tanggapi, tp jika tangisannya adalah senjata maka kita harus bersikap tegas. Tegas tidak harus memarahi.
Untuk anak 2 – 5 tahun jika tangisannya karena ingin dituruti kemauannya, maka jangan luluh hati karena itu akan menjadi senjata ampuh baginya. Namun jika tangisannya lebih dari 5 menit maka sadar diri lah untuk segera keluar sejenak dari majelis. Ibu jangan sekali-kali memarahi anak karena merasa malu sudah mengganggu majelis, atau merasa konsentrasinya pecah, sungguh mereka anak-anak itu tidak punya niat seperti itu, mereka lahir dengan fitrah Nya suci, bersih dan berpotensi untuk mencintai majelis ilmu.
(5) HADIAH DAN PUJIAN
Apabila anak sudah bisa terlibat dalam majelis dengan baik atau sudah menjalankan hal-hal yang dipesankan sebelumnya, maka jangan pelit untuk memberi pujian. Satu pujian untuk setiap ‘pesan’ yang dilaksanakan.
Untuk menambah semangatnya sesekali beri hadiah, tapi jangan keseringan itu pun untuk usia anak 2 – 5 tahun yang mereka masih membutuhkan motivasi berbentuk hadiah. Juga jangan menjanjikan hadiah di awal mengajak majelis, misal ‘nanti kalau adik mau ikut ibu ngaji dan tidak lari-lari, ibu kasih es krim dech’ hal ini akan tertanam pesan pada anak jika dia akan melakukan pesan ibunya bukan karena pentingnya majelis tapi karena es krimnya.
Selain itu juga jangan memberi saksi sebelum berangkat majelis, misal ‘besok kalau mengganggu ibu pas ngaji, awas!!’ , saat sedang bermajelis misal ‘kalo lari-lari terus nanti kalau pulang ibu jewer’ atau memberi sanksi dengan mencubit diam-diam tanpa terlihat orang lain dalam majelis. Ancaman-ancaman ini tidak akan membangun kesadaran pada anak, justru akan menorehkan luka pada anak, anak jadi ketakutan, kehilangan tempat berlindung, dan berpotensi membenci majelis ilmu, Nauzubillah..
*Sekedar berbagi dan menuliskan kembali, silahkan untuk menambahkan tipsnya ^^.
Ambi Ummu Salman
09092016
Komentar
Posting Komentar