Mengapa Mengajarkan AlQur'an di Usia Balita?

Bismillah..

Ini pertanyaan yang beberapa kali diajukan kepada saya berkaitan dengan pembelajaran anak-anak kami. Ini pendapat atau mungkin sebagai hujjah saya dalam mengajarkan anak-anak saya AlQur'an sejak dini terutama diusia balita,  sebelum ilmu-ilmu yang lain.
👇👇👇👇

Ummu salman, menurut anti mengajarkan anak baca iqra di bawah usia 5 tahun gimana?Misal sejak usia 3 thun di ajarkan iqra. Apakah ini termasuk calistung yg harus nya di ajarkan usia 7 thun ?

Jawab :
Bismillahirrohmanirrohim..

Jujur saya sendiri tengah melakukan hal ini pada anak saya 😊.
Saya mulai mengenalkan ia pada huruf hijaiyah dan mentalqin hafalan surah-surah pendek. Tentu dengan tidak bersifat memaksa. Dengan proses yang tetap menyenangkan baginya,  dengan tetap menjaga adabnya terhadap AlQur'an.
Alasannya kenapa saya memulai diusia tiga tahun:

1. Tidak ada pembatasan usia yang tersirat dan tersurat, mulai usia berapa kita mengajarkan anak membaca AlQur'an baik itu dalam AlQur'an dan hadist.

2. Saya berkaca pada kisah Nabi Yahya Alaihissalam, yang di usia 3 tahun ia mulai mempelajari Alkitab.
Nabi Yahya belajar AlKitab sejak usia 3 tahun, dikatakan oleh Ibnu Abbas. Selanjutnya Ibnu Abbas berkata, ketika Nabi Yahya merasa asyik belajar AlKitab, beliau ketika diajak main maka ia berkata “bukan untuk bermain aku diciptakan.”. Inilah bentuk keberhasilan Talqin Aqidah dan ayat-ayat Al Qur’an.

3. Meneruskan Tradisi Para Ulama
Jika kita lihat kisah para salafussalih. Di masa kecilnya diusia antara 5-7 tahun mereka dikirim oleh orang tua mereka ke kuttab atau ke majelis ulama untuk belajar ilmu. Di usia sebelumnya mereka sudah mulai menghafal dan sudah bisa membaca dan menulis alqur'an. Dan siapa yang memulai pengajaran AlQur'an itu? Kedua Orang tuanya, terutama sang Ibu. Bekal awal AlQur'an sudah mulai ia dapat di rumah. Meskipun belum sempurna tapi ia sudah punya bekal dari rumah-rumah mereka sebelum memasuki kuttab. 

Kalau kita mau melihat negeri ulama,  atau bagaimana para salafussalih belajar kita bisa melihat di meuritania tepatnya di Syinqieth.
Dan dinegeri ini diakui bahwa peranan dan pengaruh para wanita dan ibu dalam pendidikan sangat besar dalam pendidikan anak-anak disana terutama dalam pendidikan AlQur'an.

4. Belajar AlQur'an sebelum ilmu yang lainnya.
Maka saya memilih mulai mengajarkan anak saya AlQur'an di usia 3 tahun. Saya tidak mengajari berhitung atau huruf alfabet, karena fokus hanya pada AlQur'an terlebih dahulu jika anak telah mampu membaca dan mulai menulis huruf-huruf AlQur'an barulah ilmu lain angka dan alfabet akan diajarkan. Terutama sebelum ia memasuki masa tamyiz(yang disepakati jumhur ulama di usia 7 tahun).
Jadi fokus hanya pada AlQur'an dan AsSunnah. Belum pada ilmu lain seperti matematika dan baca tulis huruf Alfabet.

5. Saya menemukan fawa seorang ulama yang menyarankan diusia 3 tahun anak mulai diajarkan AlQur'an terutama di talaqi. Bisa dicek di link ini Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/40439

Berikut fatwanya :

Fatwa Syaikh Khalid Abdul Mun’im Ar Rifa’i –hafizhahullah–

Soal:

Usia berapa usia yang paling afdhal untuk mulai mengajarkan Al Qur’an kepada anak? Dan bagaimana caranya?

Jawab:

الحمدُ لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصَحْبِه ومَن والاه، أمَّا بعدُ

Usia yang afdhal untuk mulai untuk mulai mengajarkan Al Qur’an kepada anak adalah sejak tiga tahun. Karena ketika itu akalnya mulai berkembang, memorinya masih bersih murni, ia masih senang dengan kisah-kisah dan ia masih mudah menuruti apa yang diperintahkan.

Diantara metode yang bagus dalam mengajarkan hafalan Al Qur’an Al Karim adalah sebagai berikut:

√ Hendaknya yang mulai mengajarkan hafalan Qur’an adalah kedua orang tuanya. Karena secara umum, pada seumur itu mereka belum bisa memiliki pelafalan yang stabil dan masih sulit memfokuskan diri untuk melafalkan bacaan dengan benar
√ Hendaknya mendiktekan surat-surat pendek kepada anak, dan mengulang-ulang ayatnya. Jika ayatnya panjang, bisa dipotong-potong menjadi beberapa kalimat. Sampai mereka bisa mampu melatihnya dan mengulang-ulangnya sendiri tanpa didikte.
√ Menggunakan beberapa media rekaman murattal yang dapat membantu anak menghafal Qur’an. Misalnya rekaman murattal Al Hushari.
Menjelaskan makna-makna ayat dengan penjelasan yang menyenangkan. Misalnya dengan dibumbui candaan dan permisalan-permisalan. Hal ini memudahkan anak untuk menghafal karena jika mereka paham maksud ayat, akan lebih mudah menghafalnya.
√ Tidak terikat dengan jangka waktu tertentu pada usia-usia awal. Namun ajari mereka jika ada kesempatan dan ketika semangatnya sedang timbul.
√ Memasukkan mereka ke halaqah-halaqah yang mengajarkan Al Qur’an, yang sesuai dengan sunnah, jika ada.
√ Mengerahkan segala upaya terhadap anak yang dapat membuat ia lebih mencintai Al Qur’an dan membakar semangatnya untuk menghafal. Di antaranya dengan memberinya hadiah yang ia sukai setiap kali menghafal panjang ayat tertentu. Selain itu juga tumbuhkan semangat perlombaan menghafal antara ia dengan saudaranya atau antara ia dengan teman-temannya.
Demikianlah caranya. Mengajarkan Al Qur’an kepada anak sejak kecil membuahkan banyak kebaikan dan pahala. Hendaknya para orang tua bersemangat mengajarkan anak mereka sejak dari kecil, semoga dari itu semua mereka mendapatkan pahala yang besar insya Allah. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خيرُكم من تعلَّم القُرآن وعلَّمه

“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya” (Muttafaqun ‘alaihi)

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
KEUTAMAAN yang ingin kami peroleh dengan mendahulukan dan mengutamakan AlQur'an, terutama di usia balitanya antara lain :
1. Memenuhi Perintah Allah Ta'ala.  Seperti dalam Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
"Didiklah anak-anak kalian tiga perkara, cinta nabinya dan ahlul bait serta cinta membaca AlQur'an." (HR. Ad Dailamy)

Jadi sebenarnya tujuannya bukan sekedar mereja bisa membaca AlQur'an tetapi CINTA AlQur'an

2. Menjadi Sebaik-baik Golongan
Dari ‘Utsman radhiyallahu’anhu,  dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari no.5027)

3. Mendapatkan Penjagaan dari Allah.
Agar anak-anak sedini mungkin mendapat pertolongan dan penjagaan dari Allah Ta'ala.
Yaitu dengan mengutamakan hak-hak kita Allah.

Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”

Jika seseorang telah menjaga Allah dengan menjaga hak, perintah, dan larangan-Nya, maka konsekuensinya Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Yaitu, “Niscaya Allah akan menjagamu.” Orang yang bersedia untuk menjaga Allah maka Allah akan membalasnya dengan penjagaan pula, bahkan penjagaan Allah tentu lebih baik.

Allahu A'lam..

Ambi Ummu Salman

#Ambiummusalman
#KeluargaAlQuran
#AkhlakAlQuran
#ParentingNabawiyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA