MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN ANAK

Bismillah..

Anak yang bermasalah baik dia sebagai objek atau pelaku adalah berasal dari keluarga yang rapuh, keluarga yang melakukan mal praktek dalam pengasuhan. Ketika setiap orang tua melakukan mal praltek dalam pengasuhan maka hancurlah negara.

Semua berawal dari tidak adanya keberkahan dalam rumah tangga.
An-nisa : 9 >> generasi yang lemah saat ini yang ditandai dengan kematangan psikologis anak yang lambat. Setangah dari kematang biologisnya. Generasi saat ini secara usia kuliah, tapi usia psikologis seperti anak SMP.

Allah memberikan 2 solusi agar tidak muncul generasi lemah :

1⃣ Bertakwa kepada Allah.
Masalah nonteknis yaitu spiritual, perbedaan pengasuhan dalam islam dan non muslim adalah penekanan pertama adalah masalah spiritual. Maka ketika anak bermasalah yang ditinjau pertama kali adalah spiritual.

2⃣ Ucapkanlah ucapan yang patut (Qulan sadiidan).
Masalah teknis yaitu perkataan yang baik/patut. Perbaikan pertama dalam pengasuhan adalah dalam masalah komunikasi. Banyak masalah muncul berawal dari komunikasi yang salah. Sekarang banyak muncul fenomena parent distrust, sehingga anak dengan mudah mengumpat dan membuka aib orang tuanya.
*Siapa yang dapat memperbaiki kualitas komunikasi dengan anak maka ia telah menguasai ilmu pengasuhan.*

>>Urusan pendidikan anak jangan dengan tipe pemadam kebakaran. Jika ada masalah baru bereaksi

Ilmu pengasuhan yang utama adalah komunikasi. Kualitas komunikasi kita.

📝Penyebab masalah pengasuhan :

1. Split peran antara ayah dan ibu.
Ayah yang seharusnya tegas, tapi menjadi lembek dlm pengasuhan.
Ibu yang harusnya lembut menjadi sosok yang tegas menggantikan peran ayah.
📌Ibu memberikan kenyamanan dan ayah memberikan ketegasan bukan sebaliknya.
*Dalam AlQur’an bahwa yang memberikan ketegasan adalah Ayah seperti sosok lukman yang banyak mengambil peran dlm menyampaikan aturan, nasihat,dsb.
*Sedangkan ibu yang memberikan ketentraman/kenyamanan.

2. Masalah komunikasi dalam pengasuhan :
a. Banyak mengkritik dan sedikit memuji, salah satu cirinya banyak memakai kata tapi. Ini adalah penghancur komunikasi.

b. Banyak bicara sedikit mendengar. Kemampuan mendengar ini dapat membuat anak bersemangat bercerita kepada orangtua. Pakai lah teknik cicak.
Ibnu mas’ud mengatakan jangan kamu membuat orang menolak ayat-ayat hanya karena kamu tidak bisa menempatkan.

karena ayat-ayat Allah bersifat kontekstual, jadi ketika ingin menggunakan dalil-dalil dalam AlQur’an kita harus tau penempatannya sehingga tidak menyebabkan orang membenci ayat-ayat Allah.

**Ciri-ciri anak siap dinasehati itu ada 3 :
√ Telapak tangannya siap diusap. Siapa yang bisA MENAKLUKKAN TELAPAK TANGAN ANAK DIA BISA MENAKLUKKAN HATINYA. Kerana telapak tangan ini adalah sensor/radar bagi anak
√ Napasnya sudah teratur
√Pada saat punggungnya siap diusap.

c. Banyak bertanya sedikit paham. Jika kita tidak bisa membuka hati anak dengan pertanyaan, maka ubahlah pertanyaan dengan pernyataan. Ketika anak bersedih pahami, bukan dengan banyak bertanya.

d. Banyak melarang sedikit solusi.

Khawatirlah jika anak mengalami 3 hal, bisa menjadi tanda anak tertekan :
√ Gerakannya minimalis
√ Ekspresinya minimalis
√ Matanya tidak berani menatap lawan bicara

e. Banyak menghukum sedikit mengapresiasi.
Rasulullah memberi kabar gembira terlebih dahulu sebelum peringatan.

f. Kebutuhan komunikasi anak bukan hanya kuantitas, tapi juga kualitas dari komunikasinya.

Prinsipnya :
√ Komunikasi yang efektif kini dan nanti (dampak jangka panjang, bukan hanya pada hasil tetapi ada proses).
√ Menjadi orangtua yang ulul azmi
√ Sesuai dengan usia dan jenis kelamin
√ situasi dan konteks harus dipahami
√ Pemahaman dan pengalaman
√ bertahap

Allahu a'lam...

Ambi Ummu Salman
Depok,021016

(Resume Kajian Ustadz Bendri Jaisyurrahman)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA