Menjaga Amanah Kebaikan dengan Menulis
Bismillah..
Kalau dengan menulis aku semakin dekat dan semakin mencintai Rabbku, maka aku akan terus menulis..
Kalau dengan menulis aku menjadi lebih dekat dan meneladani Rasulullah serta para shalafussalih maka aku akan terus menulis..
Kalau dengan menulis bisa menjadi amal jariyah dan pemberat timbangan kebaikannya maka aku akan terus menulis..
Kalau dengan menulis aku bisa meringankan beban saudaraku maka aku akan terus menulis...
Kalau dengan menulis aku bisa menolong agamaku maka aku akan terus menulis..
Kalau dengan menulis aku bisa terus berlomba dalam kebaikan maka aku akan terus menulis...
Menulis sejatinya menulis bagiku adalah amanah bagi diri, agar terus dapat berjalan pada jalan kebaikan..
Meskipun aku menyadari bahwa diri ini masih begitu fakir ilmu, maka aku harus berikhtiar mengikat ilmu sebanyak yang aku mampu dengan menulis..
Karena menulis dapat menjauhkan kita dari kebodohan dan kelalaian.
Bayangkan saja jika para salafushalih terdahulu tidak menuliskan kitab-kitabnya mana mungkin kita bisa mengkaji dan menjaga kesahihan agama kita ini..
Allah dengan TaufikNya telah menggerakkan pena para sahabat Rasulullah dan para ulama agar tetap terjaga kemurnian agama ini..
Begitu pun ilmu-ilmu umum yang lain,tentu kita tidak akan mengenal aljabar yang ditemukan berabad-abad lalu jika tidak ditulis oleh penemunya..
Sehingga sejatinya menulis adalah bagian dari amanah kita sebagai Khalifah di muka bumi ini..
Bahkan setiap detail kehidupan kita tidak lepas dari kata menulis. Dalam salah satu hadist yang shahih Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah menuliskan takdir manusi 50.000 tahun sebelum langit dan bumi diciptakan.
Jadi 50 ribu tahun sebelum Allah SWT menciptakan langit dan bumi (penciptaan langit dan bumi), Allah SWT sudah punya rencana, akan menciptakan ini, akan menciptakan ini, akan menciptkan itu, akan menciptakan yang namanya tumbuhan, akan menciptakan yang namanya hewan, akan menciptakan yang namanya manusia, akan menciptakan kehidupan manusia dari zaman Nabi Adam sampai dengan hari kiamat, modelnya begini dan begitu, semua sudah ada dan tercatat dengan detail tidak ada yang terlewat sedikitpun. Sampai selesai daun yang jatuh pun tidak luput dari kehendak dan takdir Allah. Bahkan satu hewat melata dan paling kecil pun tidak ada yang terlewat.
Pena telah kering, dan sekarang kita di dunia sedang menjalankan takdir yang telah Allah tuliskan.
Maka menulis pun adalah fitrah yang tidak bisa lepas dari kehidupan itu. Itulah mengapa tak harus menunggu menjadi penulis untuk bisa menulis. Tak harus menunggu ide untuk mempercantik kata-kata untuk menulis..
Dan saya akan terus menulis asalkan itu tidak membawa saya pada kebathilan dan kedzoliman. Bukan untuk mencari banyak like,follow atau shared. Bukan untuk mencari ketenaran, tapi untuk mencari muka dihadapan Allah dan Rasulnya agar layak masuk dalam JannahNya dan mendapat syafa'at Rasulullah SAW.
Semoga Allah memudahkan langkahku dalam menulis kebaikan dan menyulitkan bahkan mencegahku aku dalam menulis keburukan.
Ya Allah berilah aku TaufikMu..
Aamiin..
Ambi Ummu Salman,
Depok,16122016
Komentar
Posting Komentar