Pendididikan Anak Dalam Islam

Bismillah

*Catatan Faedah Tabligh Akbar Oleh Ust. Sanusi Daris  _hafizhahulloh_*

*PENDIDIKAN ANAK DALAM ISLAM*

Islam merupakan agama Yang paling sempurna yang semua persoalan pasti ada solusinya dalam Al Qur'an dan As Sunnah
Termasuk masalah dalam mendidik anak
Sesulit ataupun dalam pendidikan anak pasti ada solusinya.

*A. Anak adalah ni'mat dari ni'mat Allah Ta'ala*

Seluruh ni'mat yang dirasakan manusia adalah ni'mat yang berasal dari Allah Ta'ala

Allah Ta’ala berfirman,

ﻭَﻣَﺎ ﺑِﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﻧِﻌْﻤَﺔٍ ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ
_“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-lah (datangnya) ”_ (QS. An Nahl: 53).

Ibnu Qayyim _Rahimahulloh_ membagi ni'mat menjadi 2 bagian :

1. Ni'mat keislaman yang dikenal dengan ni'mat khassah ( nikmat khusus ) yaitu seorang yang dia mendapatkan ni'mat berada di dalam islam , hidup diatas Islam

2. Ni'mat muqayyadah yaitu ni'mat yang terus menerus bertambah,  yang sangat di pengaruhi oleh amalan , keinginan , niat baik dari seorang hamba.
*Itulah ni'mat mendapatkan seorang anak*

*Berhasil tidaknya anak , sholeh atau tidaknya anak ini maka sangat tergantung pada amalan bapaknya , shalehnya anak tergantung kesalehan orangtua.*

Makanya ibnu Qayyim _Rahimahulloh_ menyebutkan ;

_mayoritas anak menjadi rusak dengan sebab bersumber dari orang tua yang tidak memperhatikan anaknya (Tidak memperhatikan makanan yang baik  , teman yang baik  , dan ibu yang baik bagi si anak )_
_Ketika orangtua berada di usia tua dia marah kepada anaknya dengan mengatakan "kamu durhaka kepadaku " maka anaknya akan mengatakan "ya bapakku kamu dahulu telah durhaka kepada saya saat kalau kecil maka aku sekarang mendurhakaimu "_

Padahal manfaat yang paling terbesar dari anak yaitu ketika orang tua berada pada usia lanjut

Hal yang bisa dilakukan orang tua khususnya Bapak untuk memiliki anak yang sholeh dan sholehah

*1. Memilih wanita  yang sholehah sebagai istri ( calon ibu dari anak-anaknya )*

salah satu ciri istri yang sholeh adalah tidak suka keluar dari rumah karena istri yang banyak berdiam dirumah akan lebih banyak mengurus anak dan suaminya.

Allah Ta'ala berfirman

ﻭَﻗَﺮْﻥَ ﻓِﻲ ﺑُﻴُﻮﺗِﻜُﻦَّ ﻭَﻻ ﺗَﺒَﺮَّﺟْﻦَ ﺗَﺒَﺮُّﺝَ ﺍﻟْﺠَﺎﻫِﻠِﻴَّﺔِ ﺍﻷُﻭﻟَﻰ

_“Dan tetap tinggallah kalian wahai para wanita di rumah-rumah kalian, dan janganlah kalian ber-tabarruj (bersolek) seperti bersoleknya wanita Jahiliyah dulu.”_ [Al-Ahzab: 33]

*2. Ketika di awal menikah , maka jangan sampai lupakan seorang suami membaca doa*

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﺧَﻴْﺮِﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮِ ماجبلتها ﻋَﻠَﻴْﻪِ ، ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫَ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ ﻭَﺷَﺮِّ ﻣَﺎ ﺟَﺒَﻠْﺘَﻬَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ

_“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadamu kebaikan dirinya dan kebaikan yang engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepadamu dari kejelekannya dan kejelekan yang engkau tetapkan atas dirinya”_

*3. Ketika setiap kali  seorang suami mendatangi istrinya  maka jangan lupa berdoa ;*

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ، ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺟَﻨِﺒْﻨَﺎ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ، ﻭَﺟَﻨِﺐِ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄﺎَﻥَ ﻣَﺎ ﺭَﺯَﻗْﺘَﻨَﺎ

_“Bismillah, ya Allah, jauhkan syaithan dari kami, dan jauhkan syaithan dari apa yang engkau anugerahkan kepada kami.”_

*4. Ketika anak berhasil lahir maka nampakkanlah keceriaan dalam ucapan , sebagai bentuk ridho atas rezeki yang Allah beri kepada kamu. ( walaupun tidak sesuai dengan keinginan orangtua ) karena Allah Maha Berkehendak.*

*5. Jangan sekali kali kamu melarang anak kamu terhadap perbuatan jelek bersama dengan itu kamu melakukan perbuatan jelek tersebut*

Diriwayatkan imam Bukhari Dari Sahabat 'Usamah bin Zaid , beliau mendengar Rasulullah bersabda;
_Seseorang didatangkan pada hari kiamat kemudian dilemparkan ke neraka hingga ususnya terburai keluar & berputar-putar dineraka seperti keledai mengitari alat penumbuk gandumnya, kemudian penduduk neraka bertanya: 'Hai fulan! Apa yg menimpamu, bukankah dulu kau memerintahkan kebaikan & mencegah kemungkaran?_
_' Ia menjawab: 'Benar, dulu saya memerintahkan kebaikan tapi saya tak melakukannya & saya melarang kemungkaran tapi saya melakukannya'._

Pembuatan dosa yang dilakukan orang tua maka akan berpengaruh jelek kepada prilaku anak.

*B. Manusia berharap menginginkan anak sholeh tetapi Allah Ta'ala yang Maha Menentukan*

Kunci sukses mendidik anak adalah Do'a karena Allah Ta'ala lah yang Maha Menentukan apaka anak itu shaleh atau tidak.
Jadi jangan pernah melupakan mendoakan anak anak kita

*C. Anak adalah harapan dan ujian*

Ketahuilah  ujian terberat berkaitan dengan anak terbagi atas ;

*1. Ujian tidak memiliki anak*

    Yaitu seperti seseorang yang di uji oleh Allah Ta'ala dengan tidak di karuniai Anak.
Hal ini adalah ketentuan dari Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman ;

ﻭَﻳَﺠْﻌَﻞُ ﻣَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﻋَﻘِﻴﻤًﺎ ۚ ﺇِﻧَّﻪُ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﻗَﺪِﻳﺮٌ

*_dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa._*
( QS Asy Syuara 50 )

Dalam ayat ini seseorang tidak boleh putus asa walaupun telah di tetapkan bahwa dia Mandul karena dalam ayat dikatakan Allah Maha Kuasa.
Allah Maha Kuasa menjadikan segala sesuatu sebagaimana kisah Nabi Ibrahim 'alaihissalam yang istrinya bisa hamil padahal telah dikatakan sebagai seorang yang mandul

*2. Ujian dengan memiliki keturunan yang sedikit atau memiliki keturunan yang banyak*

Maka untuk ujian ini Maka ingatlah Firman  Allah Ta'ala

ﻟِﻠَّﻪِ ﻣُﻠْﻚُ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ۚ ﻳَﺨْﻠُﻖُ ﻣَﺎ ﻳَﺸَﺎﺀُ ۚ ﻳَﻬَﺐُ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﺇِﻧَﺎﺛًﺎ ﻭَﻳَﻬَﺐُ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﺍﻟﺬُّﻛُﻮﺭَ ﺃَﻭْ ﻳُﺰَﻭِّﺟُﻬُﻢْ ﺫُﻛْﺮَﺍﻧًﺎ ﻭَﺇِﻧَﺎﺛًﺎ

_Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak  lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya,_
( QS Asy Syuara 49-50 )

*3. Ujian Kematian seorang anak*

Ketika seorang anak di panggil oleh Allah mak ini adalah ujian dari Allah Ta'ala

*Sikap kita menghadapi ujian diatas adalah tetap bertaqwa kepada Allah Ta'ala*

Ibnu Qayyim _Rahimahulloh_  mengatakan _Seandainya kita mengetahui apa yang Allah tetapkan maka kita semua akan menangis_

*4. Hadist pokok  bagaimana memperlakukan ( mendidik ) Anak keturunan*

Imam Bukhâri[7] dan Imam Muslim [8] meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Abdurrahmân bin ‘Auf Radhiyallahu anhu   beliau bercerita:
“Aku benar-benar berada di tengah barisan saat perang Badar, ketika aku menoleh ke sebelah kanan dan sebelah kiri, aku melihat dua pemuda yang masih sangat belia. Seakan-akan aku tidak yakin dengan keberadaan mereka. Salah seorang dari mereka berkata setengah berbisik kepadaku: ‘Paman, tunjukkan kepadaku mana Abu Jahal?’ Aku katakan kepadanya, ‘Wahai anak saudaraku, apa yang akan kau perbuat dengannya?’ Pemuda itu kembali berkata, ‘Aku diberitahu bahwa ia telah mencela Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam .” Dia melanjutkan : “Demi Allah Azza wa Jalla yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya aku melihatnya niscaya debu dan debunya tidak terpisah sampai salah seorang di antara kami mati terlebih dahulu.” Aku tercengang dengan perkataanya. Lalu yang lainnya menyentuhku dan mengatakan hal senada. Tidak beberapa lama, aku melihat Abu Jahal berkeliling di tengah manusia. Aku berkata, ‘Tidakkah kalian lihat ? Itulah orang yang kalian tanyakan tadi !’ Mereka pun saling berlomba mendatanginya dan menyerangnya dengan pedang sampai akhirnya mereka berhasil membunuh Abu Jahal.”
Kemudian dua pemuda tadi mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya : “Siapa di antara kalian yang membunuhnya?” Masing-masing menjawab : “Saya yang membunuhnya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Apakah kalian sudah membersihkan pedang kalian ?” Mereka menjawab : “Belum” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan kedua pedang mereka dan bersabda : “Kalian berdua telah membunuhnya.”

Inginkan kita menginginkan anak yang mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti pemuda ini ....?

*Dalam hadist diatas diambil  2 metode pendidikan;*

1. Ajarkan anak kita untuk mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Mengajarkan anak mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  dengan mengajarkan sunah kepada anak kita

2.  jangan ajar anak menjadi penakut, ajarkan mereka keberanian

*Ilmunya dalam mendidik anak adalah*

a.  segala apa yang kamu liat pada anak orang lain dan hal itu tidak ada pada anakmu maka janganlah kamu jadikan patokan,  dalam pendidikan anak lihatlah anak yang dibawah anak kamu.
Pahamilah bahwa seorang anak dgn anak yang lain memiliki karakter yang berbeda beda


b. Hendaknya dalam memberikan tugas kepada anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan sang anak.

c. Berusaha untuk selalu menghargai niat ,  usaha dan kesungguhan dari anak.

d. Jangan mencaci maki anak ketika dia gagal tapi berikan motivasi untuk bangkit dari kegagalan

e. Jangan membentak dan memaki dan merendahkan anak dihadapan  teman atau saudaranya atas kesalahan sang anak

f. Jangan membongkar aib anak dihadapan orang lain

g. Jangan menyebutkan kesalahan anak semata ketika anak bersalah tanpa memberi solusi tapi berikan solusi dengan memberitahukan cara yang benar

h. Jangan memanggil anak dengan sebutan yg jelek.

i. Jangan sekali-kali melarang anak dengan perbuatan jelek sedangkan dia sendiri melakukannya.

_Wallahu 'alam_
_Silahkan di share_
_25 Des 2016_
🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻🔻
Sumber : *Group WhatsApp As-Sunnah Makassar*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA