MEMBENTUK JIWA SOSIAL KEMASYARAKATAN PADA ANAK

Bismillah..

Menurut Dr. Abdullah Nashih 'Ulwan :
Pendidikan sosial bersumber dari Qur'an dan Hadist. Dan pendidikan sosial ini adalah manifestasi dari keimanan, yang merupakan akumulasi dari pendidikan kepribadian psikis dan moral.

Pendidikan sosial tidak tidak boleh diberikan sebelum kita mengajarkam konsep-konsep dasar tentang keimanan/aqidah dan akhlak (karena ini adalah perwujudan dari nilai-nilai yang telah ditanamkan sebelumnya. Bisa diibaratkan perilaku sosial ini adalah ujian praktek bagi anak-anak.

Ada 4 tahapan dalam pendidikan sosial yang harus ditanamkan secara berurutan dan bertahap :
A. Penanaman dasar psikis yang mulia
B. Pemeliharaan hak orang lain
C. Pelaksanaan tata kesopanan
D. Pengawasan dan kritik sosial

A. Pendidikan Dasar Psikis Yang Mulia
1. TAQWA
Konsep takwa ini meliputi :
▶ Ingat kepada Allah
▶ Keinginan yang kuat untuk menjalankan perintah Allah
▶ Sadar akan pengawasan Allah
▶ Kewaspadaan pada larangan Allah
Untuk menanamkan ketaqwaan pada anak ini, haruslah dimulai dari orang tua terlebih dahulu. Bagaimana kita akan mengajarkan ketakwaan jika hal tersebut belum tertanam pada diri kita sebagai orangtua. Bagaimana kita bisa menuangkan air yang jernih dari sebuah botol yang berisi air yang keruh.

Dalam sebuah penelitian di merlyn university di Australia, didapatkan hasil bahwa penghayatan agama seorang anak sangat bergantung pada penghayatan agama orangtuanya.

Yang perlu dilakukan oleh orangtua diawal usia adalah kenalkan sifat Ar-Rahman Allah untuk menanamkan kecintaan anak kepada Allah. Banyaklah berbicara tentang syurga diawal usia anak dan minimalkan pembahasan tentang azab atau neraka. Sehingga ketika menyampaikan perihal larangan-larangan Allah pada anak, tetap dengan tujuan agar anak mencintai dan dicintai Allah (jangan sampai ada frame bahwa Allah itu "galak"). Tugas dari orangtua adalah MENGKONKRITKAN KASIH SAYANG ALLAH terutama untuk anak diusia 0-4 tahun yang cara berpikirnya masih konkrit operasional.

Perbanyak dialog seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim dan Ya'kub seperti dalam AlQur'an, serta contoh dari Rasulullah. Dialog dan tanya jawab dapat memunculkan inisiatif anak, sehingga membentuk mental leader pada diri anak.

2. PERSAUDARAAN
Persaudaraan adalah ikatan hati yang melahirkan perasaan yang mendalam akan kelemahlembutan, kecintaan, dan penghormatan kepada siapa saja yang terikat kepadanya karena akidah Islam, keimanan, dan ketakwaan.

Rasa persaudaraan ini akan melahirkan sifat-sifat positif sebagai berikut :
▶ Kasih sayang
▶ Penghargaan
▶ Memaafkan
▶ Tolong menolong
▶ Mengutamakan kebaikan /mengalah dalam kebaikan

Munculkan sense of care pada diri anak, agar dia tidak menjadi pribadi yang cuek/apatis. Terutama untuk anak laki-laki agar kelak jika menjadi suami ia peduli terhadap istrinya.

3.KEBERANIAN/ IZZAH (RASA PERCAYA DIRI)
konsep keberanian yang dimaksudkan meliputi :
▶ Bersandar hanya pada Allah / tawakkal
▶ Berani dalam kebenaran
▶ Yakin pada pertolongan Allah
▶ Tabah menghadapi masalah / tantangan
▶ Tanggung jawab

Anak bisa memiliki rasa percaya diri jika kita respect pada anak dan memberi kesempatan pada anak untuk mandiri. Ajari anak menemukan cara atau solusi dari dirinya sendiri ketika menghadapi masalah.

4. RASA IFFAH (RENDAH HATI)
Sifat-sifat yang harus dimiliki anak adalah :
▶ Rendah hati
▶ Menjaga kemuliaan
▶ Tidak merasa lebih baik
▶ Positif thinking ( ini dimulai dari diri orangtua sebagai contoh, yaitu salah satunya dengan tidak sering menyalahkan anak)

B. Memelihara Hak Orang Lain
1. HAK TERHADAP ORANGTUA
▶ Berbuat dan berkata baik (tidak berkata 'ah')
▶ Menghargai orangtua
▶ Mendoakan
▶ Memenuhi harapannya
▶ Memelihara saat tua/ saat lemah
▶ Memberi nafkah pada orangtua

Sebagaimana kata pepatah apa yang kita tanam itu yang kita tuai, maka dimulai dari kita berbuat baik kepada orangtua kita sebelum berharap pada anak kita kelak. Selesaikan masalah (unfinish bussines) kita dengan orang tua kita, agar tidak berdampak pada anak kita kelak.

2. HAK TERHADAP SAUDARA
▶ Mengenal saudara /bersilaturahim
▶ Kasih sayang / melindungi / menjaga
▶ Mendoakan
▶ Membantu / berbuat baik
▶ Memaafkan

3. HAK TERHADAP TETANGGA
▶ Mengenal tetangga /bersilaturahmi
▶ Kasih sayang / tidak menyakiti
▶ Mendoakan
▶ Membantu
▶ Memaafkan

4. HAK TERHADAP GURU
▶ Menghormati /menghargai
▶ Melaksanakan tugasnya dengan baik
▶ Menjaga ilmunya
▶ Mendoakan
▶ Membantu
Semua hal tersebut bermula dari orangtua yang menghargai guru dan peduli terhadap guru dari anak-anaknya. Kepedulian yang tidak harus bernilai materi.
Sehingga anak bisa melihat bagaimana adab / akhlak kita terhadap guru mereka.

5. HAK TERHADAP TEMAN
▶ Memilih teman yang baik
▶ Kasih sayang
▶ Menasihati /menegur
▶ Mendoakan
▶ Membantu
▶ Memaafkan
Anak-anak bisa mulai diajari memilih teman yang baik di usia 3-4 SD, caranya :
> Memulai dengan mengobrol / bercerita tentang temannya
> Silatutahim ke rumah temannya
> Sering diskusi dengan anak
> Beri alternatif/ pilihan

6. HAK TERHADAP ORANG YANG LEBIH TUA
▶ Mendahulukan
▶ Menghargai
▶ Berdiri menyambut
▶ Memberi salam terlebih dahulu
▶ Salam dan Salim (dalam hal salim, jelaskan pada anak siapa-siapa yang bisa kita salam dengannya, dan tidak boleh /tidak harus Salim dengannya)

C. Melaksanakan Adab-Adab Sosial
Adab sosial berkaitan dengan pendidikan moral. Dalam Islam semua perilaku asa aturan dan adabnya, dari bangun tidur sampai tidur lagi.
Adab sosial ini diajarkan secara bertahap sesuai dengan bertahap. Dan ajarilah aturan yang baku dan yang fleksibel serta bila dalam kondisi darurat / alternatifnya.
Dan diskusikan pelaksanannya pada situasi sehari-hari.

Adab-Adab yang perlu diajarkan kepada anak antara lain :
1. Mulai dari adab rutin sehari-hari
2. Adab berinteraksi (meminta tolong, memberi salam, dll)
3. Adab meminta izin (masuk kamar, masuk rumah, pinjam alat, dll). Ini bisa diajarkan mulai usia 2 tahun.
4. Adab bertamu dan menerima tamu
5. Adab dalam majelis
6. Adab berbicara
7. Adab Bergurau
8. Adab menjenguk orang yang sakit dan saat sakit
9. Adab mengucapkan selamat
10. Adab bersin dan menguap

METODE DAN TAHAPAN PENDIDIKAN
1. Kenalkan dengan Qudwah / dicontohkan (teladan dari orangtua)
2. Munculkan rasa suka dengan pembiasaan
3. Munculkan keinginan dengan dialog/ penjelasan manfaat
4. Jaga konsistensi dengan pengawasan / kontrol/ konsekuensi
5. Jaga penyimpangan dengan hukuman / konsekuensi.

Allahu a'lam.

Ambi Ummu Salman
211016

*Catatan kuliah parenting madrasatunnisa', pemateri Dra. Perwitasari, S.Psi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA

KISAH ISTRI ABU LAHAB (UMMU JAMIL)

KISAH IBUNDA NABI MUSA